SINARAN edisi 1

Agu 4, 2016Majalah Sinaran0 Komentar

SINARAN edisi 1

MUQODIMAH,

Ayatnya sederhana  “ Dan tidak AKU ciptakan jin dan manusia kecuali untuk IBADAH “, menimbulkan konsekwensi yang panjang dan tidak sederhana, dari mulai bangun tidur sampai dengan tidur kembali, semua wajib berdimensi ibadah.

Bagi ORANG SEKULER mereka mempersempit urusan ibadah hanya hubungan kepada pencipta saja, sedang ORANG ISLAM memandang seluruh aspek kehidupan adalah ibadah.Dan caranya sederhana ,

  1. Ittiba’ Rasulullah SAW/ sama persis Rasulullah SAW,
  2. Ihlas lillahi ta’ala,

Sebut saja urusan ke KAMAR KECIL, mulai dari masuk pintu berdoa dan memakai kaki kiri kemudian jongkok, semua sudah dicontohkan rasulullah SAW, apalagi urusan sholat sebagai ibadah yang sangat penting, demikian juga didalam urusan transaksi2 mulai dari NIKAH, berdagang, perjanjian jual beli dan utang piutang, sampai urusan politik, tertutup ber apresiasi dalam prinsip, dan kaidahnya sederhana ‘ Kalau SESUATU itu baik/ benar, tentu Rasulullah SAW sudah mencontohkan ‘, kecuali masalah TEKNOLOGI yang kita bebas ber apresiasi selama tidak ada larangan.

MAJALAH INI terbit sebagai jembatan antara  pengurus yayasan, manajemen, pelaku kegiatan sampai orang tua siswa siswi di jaringan BIAS/ YAUMMI/ ATTHORIQ dan juga manajemen dan nasabah BMT YAUMMI dan BMT BMI di wilayah Jateng dan Jogja, untuk sama sama memahami, bagaimana ber Ibadah dalam arti luas secara benar berdasar Al Qur’an dan As-Sunnah, dan tentu saja yang berkenaan dengan urusan pendidikan, manajemen dan wawasan penting akan disajikan di majalah ini.

EDISI PERDANA terbit dengan artikel SOAL JAWAB, membahas tuntas berbagai permasalahan yang diajukan oleh sidang pembaca, dan ada bahasan sangat penting AQIDAH yg merupakan pondasi ibadah, dan juga KHUTBAH JUM’AT karena kami menyadari stake holders kami kebanyakan orang orang yang terlibat didunia dakwah sehingga khutbah salah satunya, Insya Allah untuk dalil Al-Qur’an dan Hadits akan ditulis aslinya, sedangkan artikel lainnya_wawasan kehidupan kita yang lain, dalil Al-Qur’an dan Hadits tidak ditulis aslinya, hal ini untuk mengurangi jumlah halaman.

SEMOGA BERMANFAAT, sambutlah majalah ini dengan riang adanya pedoman penting untuk kita hidup dalam panduan yang benar, dan selamat membaca …………

 

ARTIKEL  1.

SELAYANG PANDANG.

KALAU SEMUA DIKORUPSI, APA JADINYA NEGERI INI ???

Apa yang menghalangi orang untuk berbuat KORUP ???, kalau pertanyaan ini dilontarkan untuk pemegang amanat kekuasaan di Indonesia jawabnya bisa beragam, namun mustinya/ wajarnya adalah ‘ Perasaan takut kepada Allah ‘ karena menghianati amanat, karena ketika disumpah jabatan bahkan diletakan Al Quran diatas kepala, apakah demikian kenyataannya ? ketika ……….

  • Bahan makanan dikorup,
  • Bahan bakar Minyak dikorup,
  • Bahkan Al Quran dan fasilitas madrasah dikorup,
  • Belum lagi pembangunan infrastuktur yang ber anggaran besar seperti jalan, bandara, pembangunan gedung-gedung dan lain-lain dikorup,
  • YANG SPEKTAKULER, Ketua Mahkamah Konstitusi sebagai benteng hukum/ konstitusi dinegeri ini tidak lepas dari jerat korupsi, Naudzubillahi min dzalik.

( Ini tidak lagi membicarakan korupsi kelas teri yang hampir setiap kegiatan selalu berkait )

Para pengusung Demokrasi apalagi yang menggembar gemborkan Pancasila mustinya malu dan berusaha mencari solusi, bagaimana nasib negeri ini kedepan ?

PADAHAL definisi menurut syar’i korupsi itu sederhana saja, seperti riwayat hadits Rasulullah SAW ketika ada sahabat diserahi mengumpulkan zakat, kemudian dia mengambil sebagian karena DIHADIAHI pembayar zakat, maka Rasulullah SAW meng instruksi ‘ APAKAH KALAU KAMU DUDUK DIRUMAH IBUMU AKAN MENDAPATKAN HADIAH YANG SAMA ? ‘

KORUPSI, Muaranya secara sistemik dalam rangka mengumpulkan MODAL PEMILU, ketika pemilu berlangsung dengan sogokan, maka para menteri, pejabat strategis ditugasi partai untuk mencari dananya dari recehan atau grojogan uang / dana yang dikelolanya. Dan sistem ini laksana lingkaran setan tanpa ada yang bisa mencegahnya, pemilu dengan sogokan menghasilkan wakil rakyat yang mengatur duit Negara dan penunjukan pejabat strategis pengelola anggaran, dikorup untuk persiapan menyogok rakyat ( ditambah keuntungan untuk pribadi )  dan berputar  seperti  itu lagi dalam  perhelatan lima tahunan.

BUKANKAH ada sistem kenegaraan, ada badan permanen seperti Polisi, Jaksa, Hakim lengkap dengan struktur dari pusat sampai daerah, dan ada badan add hoc seperti KPK ?, namun kita semua paham berapa setoran untuk memposisikan jabatan tertentu di instansi tertentu yang jika tidak korupsi apa bisa tercapai untuk modal awalnya ? ( ditambahn keuntungannya ? ) apabila hanya mengandalkan gaji, kasus simulator SIM bisa menjadi contohnya. Lebih-lebih ditambah dengan sistem keagamaan yang melenakan seperti  “ Haji mabrur balasannya surga, dari umroh yang satu ke umroh lainnya akan menghapus dosa “, maka berlomba para koruptor tersebut membabat habis duit Negara untuk kemudian dengan khusyu’ berdoa waktu haji dan umroh dan merasa masalahnya selesai. Padahal Korupsi dosanya dengan sesama  Bani Adam yang jika tidak ada pengampunan dari yang dirugikan maka dosanya tidak terhapus / tidak terampuni, bagaimana mungkin orang yang korupsi APBN akan minta ampun dengan masyarakat se Negara Indonesia ?

BERBICARA sistem kenegaraan, maka kita harus berani untuk melihat sejarah, pengkhianatan bangsa ini pada cita cita berdirinya Negara ini ketika diawal persiapan kemerdekaan para Founding Fathers / pendiri  Negara telah mencanangkan  dasar Negara   ‘ KETUHANAN, DENGAN KEWAJIBAN MENJALANKAN SYARIAT ISLAM BAGI PEMELUKNYA “, yang dengan gampang kemudian dirubah oleh usulan MAEDA – orang jepang yang tidak jelas juntrungnya kepada Mohammad Hatta, yang kemudian disetujui dengan terpaksa oleh tokoh-tokoh ummat Islam yang notabene tokoh-tokoh bangsa ini menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa, dan Bapak Kasman Singodimejo meneriakan dengan lantang, “ Artinya Tauhid ! “.

SEKEDAR MENGKALKULASI, jika diterapkan sila pertama seperti diatas, tidak mungkin :

  • Ada Bandar narkoba, dari ummat islam
  • Ada koruptor, dari ummat Islam
  • Ada perampok Bank, dari ummat Islam, bahkan
  • Ada teroris, dari ummat Islam

karena konsekwensi kewajiban menjalankan syariat Islam tentu akan diikuti dengan hukum positif sesuai syariat Islam pula, bagaimana jika KORUPTOR dihukum Bhugot / melawan Negara, dengan hukuman teringan dipotong tangan kanan dan kaki kiri secara berseling dan DIBUANG / diasingkan, mana ada orang Islam berani  korupsi.

Demikian juga kasus-kasus lain,

Namun tentu saja Ketuhanan Dengan Kewajiban menjalankan Syariat Islam tidak sekedar masalah HUKUM PIDANA saja, tetapi lebih-lebih hukum perdata,  seperti RIBA DIHAPUS jelas inflasi akan tidak terjadi dan rakyatpun tidak akan mengalami miskin structural seperti sekarang ini, tiba-tiba menjadi miskin karena uang sebagai alat tukar nilainya merosot terus, demikian juga sistem pendidikan akan dibuat adil, sehingga pesantren,  penghapal Al-Qur’an akan mendapat anggaran lebih tinggi atau mestinya setara dengan pendidikan sekuler yang hanya mengajarkan urusan dunia saja.

Demikian juga Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam, maka Negara akan memfasilitasi agar anak-anak berbakti kepada orang tuanya dengan hukum positif yang mengatur permasalahan itu, hormat kepada pimpinan, guru dan sebagainya, sehingga melorotnya moral anak dihadapan orang tua, guru dan pimpinan seperti sekarang tidak akan terjadi. Dan pengaturan sistem hidup lain sesuai syariah Islam  bagi pemeluknya.

Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya, juga akan melahirkan sistem pergaulan sosial baik dengan undang undang, peraturan pemerintah bahkan peraturan daerah, yang menjamin setiap pergaulan sosial menjadi lebih sopan dan beradab, tidak seperti sekarang orang berseliweran dengan pakaian sangat minim seperti hewan dengan perilaku juga seperti hewan tidak malu mempertontonkan tubuh dan perilaku seks bebas dengan tanpa batas. Dan akan lahir hukum positif lain sesuai syariat Islam yang sangat universal dan manusiawi, tidak lantas seperti sekarang pengaturan dengan sistem demokrasi yang ujung-ujungnya mengandalkan OTAK yang sangat terbatas dan kekuatan OTOT / banyak-banyakan jumlah suara.

Tidak lantas Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, namun hukum positif yang diatur di KUHP/ KUHAP persis plek dengan sistem Belanda yang notabene penjajah kita, yang notabene dasar penerapan hukumnya dari agama Katolik, seperti yang sekarang berlaku.

PERTANYAANNYA ?, siapa dan darimana mulai untuk merebut posisi menjadikan PANCASILA kembali sesuai aslinya ?,

Mustinya sederhana, toh banyak orang berkepentingan untuk disebut Pancasilais, maka tinggal mengetuk pintu hatinya, mengapa tidak pancasila yang asli sesuai dengan rancangan awal  pendiri negeri ini ?,  kemudian mereka diajak untuk merebut posisi parlemen  dengan Partai yang mencita-citakan perubahan itu dengan politik bersih, Insya Allah cita-cita membersihkan negeri  ini tidak menjadi mimpi lagi. Bagaimana dengan anda ???

 

STAIT-JOGJA

wisudawan 2015

Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu (STAIT) Jogja berdiri sejak tahun 1995 dengan nama awal Sekolah Guru Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (SGTKIT). Pada tahun 2010, STAIT mendapatkan ijin operasional dengan SK No : Dj.I/351/2010. Saat ini STAIT membuka 3 program studi yaitu Manajemen Pendidikan Islam (S1), Manajemen Dakwah (S1) dan Pendidikan Guru Playgroup (D1).

Pendirian STAIT Jogja ini didorong oleh penyiapan sumber daya manusia untuk menjadi tenaga pendidik bagi seluruh sekolah jaringan BIAS. STAIT Jogja merupakan satu-satunya pendidikan tinggi swasta yag penempatan lulusannya sebagai ustadz/ah di jaringan BIAS dengan Standar kemampuan kapasitas yang disesuaikan dengan sekolah Islam unggulan.

Menjadi Pendidikan Tinggi yang mempelopori pendidikan berbasis akidah shahihah, akhlakul karimah dan ketrampilan berdaya saing global dalam mengembangkan pengelolaan pendidikan Islam dan kemasjidan secara aplikatif dan terpadu adalah visi dari STAIT JOGJA.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermisi menyelenggarakan lembaga Pendidikan Tinggi sebagai pengejawantahan dakwah Rasulullah Muhammad SAW dalam secara faktual dan solutif berlandaskan kaidah ilmu amaliah dan amal ilmiah, mengembangkan kurikulum Pendidikan Tinggi dalam basis Akidah shahihah, mengembangkan pembinaan kepribadian yang tangguh dan ketrampilan global secara terpadu, menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan secara produktif dan memiliki daya solusi yang tinggi terhadap permasalahan umat, mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang dakwah dan pendidikan, menyelenggarakan pelatihan-pelatihan, STAIT JOGJA selalu melakukan inovasi-inovasi service berbasis keilmuan dan pendidikan sehingga mampu meencetak generasi-generasi yang khairu ummah.

Selain free hotspot area, ruang perkuliahan yang representative, gazebo sebagai sarana small group mahasiswa dan pesantren mahasiswa, ada beberapa fasilitas lain yang sangat menunjang kemajuan kegiatan belajar, diantaranya adalah :

LABS SCHOOL

STAIT menyediakan fasilitas sekolah laboratorium yang merupakan saran pembelajaran praktek langsung. Di sini, mahasiswa melakukan praktek langsung melalui kegiatan magang dan juga dapat melakukan observasi lapangan, Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa mampu mensingkronkan antara teori yang didapatkan di sekolah dengan keadaan lapangan dan juga bisa belajar langsung menghadapi anak-anak di sekolah.

Adapun LAb’s School yang disediakan adalah seluruh  sekolah di jaringan  Sekolah Islam Berwawasan Internasional (SIBI) BIAS yang tersebar di beberapa kota seperti Joga, Klaten, Solo, Gombong, Purwokerto, Cilacap, Tegal, Semarang, Pati, Kudus dan Jepara.

 

TAFSIR QS. AL BAQOROH : 121

“Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”

Ayat ini ditujukan kepada Yahudi & Nasrani  yang dalam  Al Qur’an banyak disebut dengan AHLI KITAB. Mereka adalah kelompok yang merasa & meyakini telah berpegang teguh kepada kitab.  Yahudi dengan kitab Tauratnya & mengaku sebagai umat nabi Musa as. Dan Nasrani meyakini sebagai pengikut nabi Isa as dengan kitab Injilnya. Akan tetapi terjadinya alih generasi, baik Yahudi maupun Nasrani merubah teks-teks kitab mereka.Yang akhirnya menyimpang jauh dari nilai-nilai tauhid yang dibawa oleh nabi Musa & nabi Isa.

Maka apabila mereka membaca kitabnya yang asli, yang belum ada perubahan-perubahan, sudah barang tentu orang-orang ahli kitab akan beriman kepada nabi Muhammad saw dengan risalah tauhidnya. Yang ini tidak berbeda dengan ajaran yang dibawa nabi Musa maupun nabi Isa.

Ayat ini diperjelas dengan QS. 2 : 146.

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.”

Bahwa orang-orang Yahudi maupun Nasrani sangat mengenal eksistensi nabi Muhammad. Akan tetapi karena kepentingan-kepentingan duniawi mereka memanipulasi ayat, menyembuyikan keberadaan nabi Muhammad yang akhirnya mengingkari.

Ada 3 hal yang penting dalam memaknai kalimat حق تلا وته membaca kitab dengan benar :

  1. Perintah tauhid & menjauhi syirik, yang ini menjadi pondasi pokok yang diajarkan oleh semua nabi.
  2. Menegakkan syari’at Islam, Allah akan exis dengan tegaknya syari’at Islam dalam kehidupan.
  3. Mengikuti nabi & para sahabat dalam mengamalkan Islam.

Yang menjadi masalah pada tiap alih generasi akan terjadi penyimpangan-penyimpangan dari manhaj sahabat. Yang akhirnya menyimpang jauh dari nilai-nilai tauhid yang merupakan prinsip pokok dalam perintah untuk membaca kitab dengan benar. Hal ini menunjukkan betapa hebatnya iblis dan bala tentaranyadalam membuat bisikan-bisikan agar manusia menyimpang. Membuat hiasan-hiasan pada sebuah kesalahan akan tampak menjadi baik dan seolah benar. Inilah yang membuat manusia banyak yang terjerumus dalam kesesatan karena mengikuti kesenangan nafsunya. Yang oleh orang salaf diistilahkan dengan AHLI AHWA, yang mereka mempunyai kecenderungan untuk menyimpang. Dua hal yang menjadikan seseorang sukamenyimpang :

  1. Kepentingan dunia
  2. Keterbatasan ilmu, sehingga mudah tertipu dengan pengaruh-pengaruh setan.

 

Dan hal yang pertamalah yang banyak memberikan pengaruh-pengaruh terhadap keadaan masyarakat yang jauh menyimpang dari tauhid. Kalau kita lihat sangat beda dalam memandang dunia antara generasi salafush sholeh dengan generasi sekarang. Generasi awal sangat paham terhadap Rasulullah yang uswah / teladan hidup. Mampu menyaksikan secara langsung Rasulullah mengaplikasikan isi Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Yang kemudian Aisyah menyebut akhlaq nabi Muhammad saw adalah Al Qur’an berjalan.

Dalam urusan dunia sahabat menyaksikan nabi Muhammad adalah pimpinan yang sederhana. Pimpinan dunia yang tidak beristana. Panglima perang yang kendaraannya cukup dengan bighol (binatang sejenis keledai). Yang ketika wafat seorang presiden ini tidak meninggalkan harta, kecuali baju perang yang tergadai di orang Yahudi. Itulah kehidupan Rasulullah yang disaksikan langsung oleh generasi assabihunal awwalun. Mampukah kehidupan Rasulullah dicontoh oleh pimpinan-pimpinan umat di masa sekarang? Saat ini kita tidak bisa menemukan pimpinan yang bisa dijadikan uswatun hasanah dalam  memandang urusan dunia. Dengan perbedaan dalam memandang dunia maka pada generasi awal, tidak akan goyah aqidah ketika terjadi tekanan-tekanan ekonomi.

Hal yang kedua, masalah ilmu. Generasi awal menjadikan Al Qur’an & As Sunnah sebagai rujukan & sumber inspirasi dalam pengembangan ilmu. Sedangkan generasi sekarang lebih memilih ilmu filsafat menjadi rujukan. Yang justu karena itu dengan mudah menjadikan penyimpangan syari’at Islam.

وَمن يَكْفُرْ بِهِ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Inilah yang terjadi pada orang-orang Ahli kitab Yahudi & Nasrani. Mereka ingkar terhadap kitabnya dengan  jalan merubah tekstual maupun kontekstual beberapa ayat. Yang itu sudah cukup untuk menjadikannya kafir yang sesungguhnya. Yang akan membawa pada keadaan yang hina di dunia, dan di akhirat akan mendapatkan adzabyang pedih. Seperti yang dijelaskan dalam QS.2 : 85

“Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.”

Dalam Al Qur’an banyak sekali diceritakan perilaku Yahudi & Nasrani tidak lain kecuali untuk dijadikan pelajaran bagi umat Islam agar tidak seperti Yahudi & Nasrani yang mengingkari kitabnya dengan merubah-ubah isi kitab yang dilakukan oleh para pendetanya. Sudah menjadi ketentuan Allah & ini meruapakan salah satu mu’jizat Al Qur’an, bahwa Al Qur’an terjaga sampai kapanpun  tidak akan ada yang mampu merubah teks ayat, meskipun satu ayat. Akan tetapi yang perlu jadi kewaspadaan umat Islam saat ini adalah perubahan dalam  menafsirkan ayat yang tidak lagi sebagaimana pemahaman shalafushshaleh.

Baca Juga  Rubrik Tanya Jawab Sinaran 47

Allahu’alam.

 

IBADAH MAGHDUH/ KHUSUS,

SIFAT SHOLAT NABI .

PENGANTAR,

Sesungguhnya sholat adalah amalan paling penting setelah syahadat, dan Rasulullah SAW tidak menginginkan kecuali orang sholat adalah sebagaimana beliau sholat, seperti didalam HR Bukhori                  “ Shalatlah sebagaimana kalian melihatku sholat “.

Setelah bertahun tahun diproses oleh Syaih M Nashiruddin Al Albani semoga Allah SWT merahmatinya, dan meneliti dengan seksama maka hadirlah kitab Sifat sholat nabi ini yang dimaksud bisa menjadi penduan bagi setiap Muslim didalam menunaikan ibadah yang sangat penting ini.

HR IBN MAJAH “ AKU meninggalkan untuk kalian perkara agama yang jelas seperti sesuatu yang putih bersih, siang dan malamnya sama “,  Adalah pesan Rasulullah SAW kepada kita, dan Syaih Al banni telah menjernihkan permasalahan sholat ini setelah banyak diperkeruh dengan pendapat pendapat yang sampai bertentangan dengan syariat. Dan sandaran hadits shoheh yang dipakai beliau, sudah cukup menjadikan sholat kita mantab meruntut seperti apa yang dilakukan Rasulullah SAW sbb :

  1. MENGHADAP QIBLAT.

HR ABU HURAIRAH, “ Bila engkau berdiri untuk melakukan shalat, maka sempurnakanlah wudlumu, kemudian MENGHADAPLAH KE KIBLAT, lalu bertakbirlah “.

Hadits ini penggalan dari hadits al musli’lishalaatihi, juga diriwayatkan Al Bukhori, Muslim Ibn Majah dan Al baihaqi.

Apabila Rasulullah SAW berjalan diatas kendaraan, maka beliau sholat ( sunah ) diatas kendaraannya menghadap kearah manapun kendaraanya berjalan, seperti hadits riwayat Al bukhori, Muslim, Malik dan syafi’i  “ Sesungguhnya Rasulullah SAW menunaikan shalat diatas kendaraannya menghadap kearah manapun ia menghadap “.

Namun didahului menghadapkan kendaraannya kearah kiblat terlebih dahulu, “ Rasulullah SAW bila sedang berada diperjalanan dan ingin melakukan shalat sunah, beliau menghadapkan untanya kearah kiblat, kemudian bertakbir dan shalat kearah manapun kendaraannya menghadap”.

Sedangkan jika shalat fardlu beliau turun dari kendaraan dan menghadap kiblat.

Dan apabila dalam kondisi ketakutan misalnya sedang berada diantara musuh, Rasulullah SAW telah mensunahkan bagi ummatnya sambil berjalan dan berdiri diatas kaki mereka atau diatas kendaraan baik menghadap ataupun tidak menghadap kiblat. Seperti hadits Daruqudni, Al hakim, dan Al baihaqi, Jabir RA berkata  “ Ketika kami bersama Rasulullah SAW dalam sebuah perjalanan ekspedisi, kemudian kami ditimpa dengan awan mendung yang tebal, kami menduga duga arah kiblat dan berselisih tentangnya, maka kami shalat kearah masing masing, dan setiap kami menggariskan sebuah garis didepannya agar diketahui tempat tempat kami, setelah pagi hari, kami memeriksanya dan ternyata kami shalat kearah bukan arah kiblat, maka kamipun mengadukan hal itu kepada Rasulullah SAW ( namun rasulullah SAW tidak menyuruh kami untuk mengulangnya ), Rasulullah SAW bersabda ‘ shalat kalian telah sah dan sempurna pahalanya “.

Termasuk KETAKUTAN, misalnya kita naik Bus Umum atau Kereta Api, tentu saja kita tidak leluasa menghentikan kendaraan  untuk shalat, padahal misalnya waktu  akan melewati waktu subuh, maka kita boleh sholat diatas Bus atau Kereta Api dengan arah kiblat sesuai arah kendaraanya, yg didahului Takbiratul ihrom dengan menghadap kiblat terlebih dahulu. Namun usaha untuk menghentikan kendaraan dan sholat di Masjid untuk sholat Fardlu jelas lebih baik, (penulis).

Sedangkan apabila kita SEDANG shalat dan keliru arah kiblat, maka begitu diingatkan/ kita ingat arah kiblat, maka kita wajib langsung memutar kearah kiblat yang benar. Pada suatu waktu ada seseorang telah ikut shalat bersama rasulullah SAW ketika ada wahyu untuk mengubah arah kiblat dari Baitul maqdis ke baitul Al haram, dan orang tersebut melewati orang2 Anshor yang masih shalat menghadap baitul maqdis, Dia bersaksi bahwa dia telah shalat bersama rasulullah SAW menghadap ka’bah, maka kaum itupun mengubah posisinya sehingga menghadap kearah ka’bah,  HR Bukhori, Muslim, An nasa’i, At tirmidzi.

  1. BERDIRI,

Rasulullah SAW sholat sambil BERDIRI, sesuai dengan perintah Allah SWT di Q.S. 2 : 238 : “…..Dan BERDIRILAH kalian untuk Allah dengan tunduk “.

SHOLAT SAMBIL DUDUk,

Diperkenankan, lebih lebih jika dalam keadaan sakit dan sholat sunah, seperti hadits Rasulullah SAW diriwayatkan oleh Malik, dari hafashoh RA “ Aku tidak pernah sama sekali melihat rasulullah SAW menunaikan sholat sunah nya sambil duduk, hingga sampai satu tahun sebelum beliau wafat, barulah beliau menunaikan sholat sunah sambil duduk, dan beliau membaca surah dan mentartilkannya sehingga (lama membacanya ) menjadi lebih panjang daripada surah yang lebih panjang daripadanya “.

  • JIKA IMAM DUDUK, MAKMUM WAJIB DUDUK,

Rasulullah pernah meng imami sholat ketika sedang sakit sambil duduk, dan makmumpun disuruhnya duduk seperti hadits yang diriwayatkan Bukhori, muslim, malik, Abu dawud, dan lainnya dari Aisyah RA, “ Rasulullah SAW meng imami shalat dalam keadaan sakit, sedangkan orang2 dibelakangnya mengikutinya sambil berdiri, lalu Rasulullah SAW memberikan isarat agar mereka duduk, merekapun duduk, setelah selesai beliau SAW bersabda ‘ kalian tadi hampir saja melakukan apa yang telah dilakukan oleh bangsa Persia dan Romawi, dimana mereka berdiri didepan rajanya, sedangkan rajanya duduk, maka janganlah kalian melakukannya, sesungguhnya keberadaan Imam adalah agar diikuti, bisa dia ruku’, maka ruku’lah, bila ia berdiri maka berdirilah. Jika dia shalat sambil duduk, maka duduklah kalian bersama sama (semuanya ) “.

  • BERSANDAR KEPADA TIANG ATAU SEMISAL,

Diriwayatkan oleh Abu dawud, Al hakim dan Al baihaqi, dari Hilal bin yasaf berkata ,               “Sesungguhnya Rasulullah SAW setelah berusia lanjut dan badannya bertambah gemuk. Beliau mengambil sepotong kayu dalam tempat sholatnya untuk bersandar kepadanya “.

  • SUTRAH / PEMBATAS dan KEWAJIBANNYA,

Rasulullah SAW berdiri didekat pembatas, jarak antara beliau dan pembatas sekitar tiga hasta, jarak antara tempat sujudnya dan tembok cukup untuk dilalui seekor kambing. Seperti hadits riwayatAbdullah Ibn Umar RA,

SUTRAH juga berfungsi sebagai pembatas antara orang yang sholat dan batasan boleh dilewati, seperti hadits dari Ibnu khuzaimah didalam shahihnya,  “ Janganlah engkau sholat kecuali dengan pembatas, dan janganlah engkau membiarkan seseorang lewat didepanmu dikala shalat, jika dia memaksakan kehendaknya lewat didepanmu, maka lawanlah dia, karena sesungguhnya dia bersama dengan setan “.

  • PERKARA YANG MEMUTUSKAN SHALAT,

HR Muslim, Abu Dawd, An nasa’i, Tirmidzi, “ Shalat seseorang menjadi putus apabila tidak dibatasi dengan semacam pelana didepannya lalu dilewati oleh wanita haid ( baligh ), keledai dan anjing hitam “, abu dzar bertanya, “ wahai rasulullah SAW, apakah bedanya anjing hitam dan anjing berwarna merah ?, beliau menjawab “ anjing hitam adalah setan”.

Bersambung …………

 

KULIAH  AQIDAH

AQIDAH

TAUHID

Oleh : Muhammad Suparman al Jawi

إن الحـمـد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيّـأت أعمالنا من يهدى الله فلا مضلّ له ومن يضلل فلا هادي له  ونشهد أن لآ إله إلا الله وحده لا شريك له ونشهد أن محمّداً عبده ورسوله ونصلى ونسلم على محمدٍ صلى الله عليه وسلم وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة

أما بعد .

Aqidah memiliki urgensi yang agung dalam kehidupan kita , bangsa manusia , makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT di dunia dengan tujuan hanya untuk beribadah kepada Nya dan tidak menyekutukan Nya dengan yang lain. Bahkan aqidah merupakan fondasi dan syarat diterimanya amalan – amalan kita.

Betapa banyak orang beramal dengan amalan – amalan yang banyak , berat serta melelahkan , tetapi tidak menemukan sedikitpun pahala dari sisi Allah SWT kelak di akherat , karena dibangun di atas kesyirikan kepada Nya , menyimpang dari syari’at Islam. Yang akhirnya kelak mereka menyesali diri mereka atas kebsesatan dan kesyirikan yang mereka lakukan. Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut ,

وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا

Dan Kami datangkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.

( QS. Al Furqaan : 23 )

Namun betapa banyak orang yang beramal , yang tampaknya kecil dan sepele , tetapi di sisi Allah SWT menjadi besar dan agung serta  mendapatkan balasan yang besar di akherat , karena dibangun di atas aqidah yang benar , sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW , diyakini para sahabat beliau R.A. dan para salafush shalih serta para pengikut dan pembela sunnah Rasulullah SAW.

Demikianlah , betapa aqidah itu sangat menentukan selamat atau celakanya seseorang kelak di hari peradilan Allah SWT , hari di mana harta tidak bermanfaat , kedudukan tidak bisa menolong , teman , pendukung , sanak saudara dan kerabat tidak bisa menyelamatkan kita.

Akan tetapi sayangnya , saat – saat sekarang ini aqidah kaum muslimin sangat jauh dari petunjuk aqidah shahiihah yang pernah diyakini oleh generasi terbaik di awal berkembangnya Islam.

Apakah aqidah itu ?

Menurut Etimologi Bahasa

Aqidah  (   اَلْعَقِيْدَةُ )   secara bahasa   (  etimologi  )   berasal bahasa Arab  (  اَلْعَقْدُ   )  yang berarti (  رَبْطُ الشَّيْءِ  ) yang berarti  mengikat sesuatu.  Kalimat  ( وَاعْتَقَدْتُ كَذَا  ) berarti ( عَقَدْتُ عَلَيْهِ الْقَلْبَ  ) artinya Aku mengikat hatiku dengan sesuatu. Sedangkan kalimat   ( اَلْعَقِيْدَةُ  ) berarti (  مَا يَدِيْنُ بِهِ الْإِنْسَانُ   ) artinya sesuatu yang diyakini atau dipatuhi oleh seseorang.

Jika kita mengatakan “ Orang itu mempunyai aqidah yang benar “ berarti aqidahnya mantab , terbebas dari keraguan.

Aqidah merupakan perbuatan hati , yaitu kepercayaan dan pembenaran hati terhadap sesuatu.

 

Menurut Istilah Syari’at

Menurut Istilah Syari’at , Aqidah adalah beriman kepada Allah SWT , kepada malaikat – malaikat Nya , kitab – kitab Nya , rasul – rasul Nya , beriman pada Hari Akhir , dan beriman kepada taqdir Allah SWT , yang baik maupun yang buruk ( hal ini sering disebut juga dengan istilah Rukun Iman ) serta beriman pada masalah – masalah i’tiqadiyah ( keyakinan ) lainnya yang terkait dengan keenam rukun – rukun iman tersebut , yang harus diimani oleh seorang mukmin dengan keimanan yang betul – betul kokoh tanpa tercampur keraguan sedikitpun.

Sebelum kita bahas lebih lanjut , perlu kita ketahui , bahwa para ulama membagi syariat Islam menjadi dua bagian , yaitu syari’at yang terkait dengan masalah – masalah i’tiqadiyah dan syari’at yang terkait dengan masalah amaliyah.

I’tiqadiyah adalah hal – hal yang berkaitan dengan keyakinan , tidak berhubungan dengan tata cara suatu amalan. Seperti keyakinan ( i’tiqad ) terhadap kekuasaan rububiyah Allah SWT , kewajiban beribadah dan taat kepada Nya , kewajiban shalat lima waktu , keyakinan terhadap rukun – rukun iman dan lain – lainnya. Masalah – masalah ini disebut masalah ushul atau ashliyah ( pokok ajaran agama ).

Sedangkan amaliyah adalah hal – hal apa saja yang berhubungan dengan tata cara amal ibadah. Seperti tata cara shalat , zakat , puasa dan seluruh hukum – hukum amaliyah lainnya. Bagian ini disebut juga masalah furu’ atau far’iyah ( cabang ajaran agama ). Masalah ini dibangun di atas i’tiqadiyah. Benar atau rusaknya syari’at amaliyah tersebut sangat tergantung dari benar atau rusaknya syari’at i’tiqadiyah.

Maka dari pembagian di atas , aqidah yang benar adalah fondasi bagi bangunan agama , serta merupakan syarat syahnya amalan kita. Sebagai mana firman Allah SWT  sebagai berikut ,

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa”. Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya“.  

( QS. Al Kahfi : 110 )

Demikian juga ayat berikut ,

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada ( nabi-nabi ) yang sebelummu: “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. ( QS. Az Zumar : 65 )

Begitu pula ayat di bawah ini ,

إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ * أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ

Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.

Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).

( QS. Az Zumar 2-3 )

Dari pemahaman terhadap ayat – ayat di atas dan juga ayat – ayat yang senada yang jumlahnya banyak sekali yang tak mungkin kita tampilkan semua , semuanya menunjukkan bahwa setiap amalan tidak akan diterima oleh Allah SWT jika masih tercemar syirik , tidak dibersihkan dari unsur – unsur syirik. Karena pentingnya masalah inilah perhatian para nabi dan rasul , yang jumlahnya tak kurang dari 124 ribu yang diutus oleh Allah SWT, pertama – tama yang dilakukan adalah meluruskan aqidah terlebih dahulu.

Ajaran yang pertama kali didakwahkan oleh para nabi dan rasul shalawatullahi wasalamuhu alaihim  kepada umatnya adalah agar mereka beribadah kepada Allah SWT saja , dan meninggalkan peribadatan kepada ilah – ilah selain Dia. Sebagaimana firman Nya sebagai berikut ,

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ” Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut “ ( QS. An Nahl : 36 )

Thaghut adalah sembahan – sembahan selain Allah SWT , tokoh – tokoh dan aturan – aturan yang dipatuhi yang berlawanan dengan aturan – aturan Nya .

Setiap nabi dan rasul shalawatullahi wasalamuhu alaihim menyampaikan kepada umatnya di awal dakwahnya , sebagai berikut ,

يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ

Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada ilah bagimu selain-Nya.

( QS. Al A’raaf : 59 , 65 , 73 , 85 )

Pernyataan tersebut di atas disampaikan oleh Nabi Nuh , Huud , Shalih , Syu’aib dan seluruh nabi dan rasul alaihimus salam . Demikian juga rasulullah SAW , selama 13 tahun di Kota Makkah setelah kenabian , beliau mengajak manusia kepada aqidah tauhid , mengesakan Allah SWT dari ilah – ilah lain ( terutama berhala – berhala di dalam dan sekitar Ka’bah yang berjumlah 360 berhala ) dan meluruskan aqidah umat. Karena aqidah yang lurus merupakan fondasi bangunan agama Islam.

Tak ketinggalan pula para da’i dan aktifis yang berjuang untuk memperbaiki aqidah umat dari masa ke masa , mereka mengikuti jejak para nabi dan rasul yaitu dengan memulai dakwah mereka di bidang tauhid dan memperbaiki aqidah terlebih dahulu , kemudian setelah itu barulah mengajak umat kepada ajaran – ajaran dan syari’at agama yang lainnya.

Wallaahu a’lam.

( Kitaabut Tauhiid , li ad Duktuur Shaalih bin Fauzaan bin Abdullaah al Fauzaan , al Burhaan fii Masaailil Iimaani , lil Ustaadz Abdul Waahid al Haasyim )

 

AL MURABAHAH

Oleh : M. Akhyar

 

 Syariah pastilah membawa rahmat, itu kata kunci karena didalam syariah pasti  terkandung kebaikan-kebaikan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa kegiatan berekonomi yang baik adalah apa yang dikatakan baik oleh syariah, dan yang buruk adalah apa yang dikatakan buruk oleh syariah. Oleh karena itu, solusi islam atas problematika ekonomi global yang kian terpuruk adalah dengan melakukan prinsip-prinsip syariah

Islam telah meletakkan ketentuan dan batasan yang jelas dimana transaksi antar dua pihak sebagai sesuatu yang menguntungkan keduanya, memperoleh manfaat yang  riil dengan memberikan kompensasi yang juga bersifat riil, transaksinya bersifat jelas, transparan dan bermanfaat. Karena itu, dalam transaksi perdagangan dan keuangan, apapun bentuknya, yang melanggar syariah akan  dicela dan dicampakkan. Sedangkan yang tunduk terhadap ketentuan syariah pastilah  memperoleh dorongan, perlindungan, dan pujian bahkan keberkahan dari Allah SWT.

Baca Juga  SINARAN EDISI 2

Untuk itu  Para ulama fikih telah meyusun dalam beberapa literature kitab tentang transaksi muamalah Banyak sekali bentuk-bentuk transaksi syariah, adapun dari beberapa transaksi yang ada, ada bentuk transaksi lain yang dianjurkan Rasulullah SAW adalah al bai’ ila ajal, menjual secara tangguh atau membeli secara kredit. Salah satu bentuk membeli secara kredit adalah murabahah. Rasulullah SAW bersabda :

عَنْ سُهَيْبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النبَِّيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلََّمَ قَالَ : ثَلاَثَ فِيْهِنَّ اْلبَرْكَةُ : اَلْبَيْعُ إِلَى أَجَلٍ وَاْلمُقَارَضَةُ وَخَلْطُ الْبُرِّ بِالشَّعِيْرِ لِلْبَيْتِ لاَ لِلْبَيْعِ (رواه ابن ما جه)

 

Dari Suhaib ar-Rumi r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual.” (HR Ibnu Majah)

Pengertian Murabahah

Secara bahasa Murabahah berarti keuntungan, kelebihan, dan tambahan (keuntungan). Murabahah merupakan akad jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Hakekat Murabahah adalah menjual barang dengan harga dasar (harga beli) yang diketahui oleh kedua belah pihak (penjual dan pembeli) dengan keuntungan yang juga diketahui keduanya. Sebagai contoh “Saya membeli sepeda motor dengan modal Rp. 10 juta, dan saya jual kepadamu dengan keuntungan Rp 1 juta.”

 

Landasan diperbolehkannya transaksi Murabahah mengacu pada firman Allah SWT :

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا

“….Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan Riba…” (QS. Al Baqarah ; 275 )

Syarat Murabahah

Dalam Transaksi Murabahah terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

  1. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah/ pembeli
  2. Kontrak/ akad harus sah sesuai rukun yang ditetapkan
  3. Kontrak harus bebas dari riba
  4. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang yang diperjualbelikan
  5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang

Secara prinsip, jika syarat dalam (a), (d), atau (e) tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan :

  1. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya
  2. Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang yang dijual
  3. Membatalkan kontrak

Implementasi Al Murabahah pada Lembaga Keuangan

Jual beli secara Al Murabahah diatas hanya untuk barang atau produk yang telah dikuasai atau dimilki oleh penjual pada waktu negosiasi dan berkontrak. Bila produk tersebut tidak dimiliki oleh penjual, Biasanya lembaga keuangan menggunakan Murabahah kepada pemesan pembelian ( Murabahah KPP). Hal ini dinamakan demikian karena si penjual semata-mata mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan si pembeli yang memesannya

Mu’amalah jual beli murabahah KPP biasanya melalui beberapa langkah tahapan, diantaranya adalah: Pertama,   Pengajuan permohonan nasabah untuk pembiayaan pembelian barang sesuai  barang yang diinginkan dengan sifat-sifat yang jelas. Kedua, Lembaga keuangan mempelajari formulir/proposal barang yang diajukan oleh nasabah. Ketiga, Kedua belah pihak mengadakan janji pembelian barang, Keempat, Lembaga keuangan mengadakan transaksi dengan penjual barang (pemilik pertama) sehingga telah syah menjadi milik lembaga keuangan, Kelima, Transaksi lembaga keuangan dengan nasabah yang didalam akad tersebut meliputi penentuan harga barang, penentuan nisbah keuntungan (profit), penentuan syarat-syarat pembayaran, penentuan jaminan, dll.
Ketentuan diperbolehkannya Murabahah

Menurut Abu bakr, Jual beli murabahah dengan menyatakan dengan jual beli Muwaa’adah  ( perjanjian ) diperbolehkan dengan tiga hal:

  1. Tidak terdapat kewajiban mengikat untuk menyempurnakan transaksi baik secara tulisan ataupun lisan sebelum mendapatkan barang dengan kepemilikan dan serah terima.
  2. Tidak ada kewajiban menanggung kehilangan dan kerusakan barang dari salah satu dari dua belah pihak baik nasabah atau lembaga keuangan sebelum akad murabahah ditandatangani, sehingga tetap kembali menjadi tanggung jawab lembaga keuangan.
  3. Tidak terjadi transaksi jual beli kecuali setelah terjadi serah terima barang kepada lembaga keuangan dan sudah menjadi miliknya.

Demikianlah ketentuan-ketentuan akad Murabahah yang biasa diemplementasikan pada lembaga keuangan syariah. Maka sudah seharusnya kita upayai dalam setiap transaksi-transaksi yang kita lakukan. Karena sejatinya Penerapan akad-akad dengan system syariah adalah merupakan pelaksanaan perintah Allah serta wujud ketaatan kepadaNya dan dampak dari ketaatan itu adalah akan dilimpahkannya berkah dari langit dan bumi. Maka marilah kita bersungguh-sungguh dengan segala kekuatan dan kemampuan yang kita miliki untuk mewujudkan kehidupan ekonomi yang sesuai dengan perintah Allah SWT. Allah SWT berfirman :

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesunggunya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” ( QSn nahl:97)

ILUSTRASI PEMBIAYAAN MUROBAHAH

Pak Rudi berkeinginan untuk membeli rumah dengan harga Rp. 100.000.000,- tetapi Pak Rudi hanya memiliki uang Rp. 50.000.000,-. Maka Pak Rudi datang ke BMT YAUMMI bermaksud mengajukan pinjaman untuk membeli rumah.

Dari pengajuan pinjaman Pak Rudi, maka BMT YAUMMI menyarankan agar Pak Rudi melakukan akad pembiayaan dengan jenis pembiayaan Murobahah, yaitu akad jual beli barang.

Perhitungan BMT YAUMMI :

  • Harga Motor Vario 100.000.000,-
  • Uang Muka    50.000.000,-
  • Margin keuntungan 3 tahun    28.800.000,-

Fasilitas Pembiayaan Murobahah :

  • Harga beli 100.000.000,-
  • Margin keuntungan 3 tahun    28.800.000,-
  • Harga jual rumah 128.800.000,-
  • Uang muka    50.000.000,-
  • Angsuran per bulan      2.188.889,-

Dari transaksi diatas Pak Rudi akan membayar angsuran  Rp. 2.188.889,- per bulan selama 3 tahun.

 

SEJARAH atau KISAH.

ASAL MULA BID’AH DZIKIR JAMA’I,

 

PERISTIWA ini terjadi saat sahabat Abdullah bin Mas’ud RA yang hidup sampai tahun 33 H dan merupakan salah satu ulama dimasanya, disamping Abdullah bin Abbas RA, sehingga jauh sebelum muncul tarekat di abad ke 6 Hijriah, jadi berjarak 500 tahun, apalagi dengan tarekat naqsabandiyah yang sangat popular yang hidup mulai abad 14 M, bahkan masuk ke Jawa sekitar abad 19 M, jadi rentang waktu  1.300 ( seribu tiga ratus tahun ).

DIRIWAYATKAN oleh Ad Darimi didalam kitab Sunan-nya, ketika Abdullah bin Mas’ud RA hidup di Kufah – Irak, diceritakan oleh Al-Hakam bin Al-Mubarok, telah mengabarkan Umar bin Yahya yang bercerita bahwa ayahku mendapat cerita dari ayahnya sebagai berikut :

“ DAHULU kami sedang duduk di depan pintu Abdullah bin Mas’ud ( ulama saat itu ) menunggu sholat Shubuh, lalu datang Abu Musa Al-Asy’ari ( juga ulama saat itu ) kepada kami, katanya “ Apakah Abu Abdir Rahman atau Ibnu  Mas’ud sudah keluar ?” kami jawab “ belum “, lalu dia duduk bersama kami menunggu keluarnya Ibnu Mas’ud, maka ketika beliau keluar maka kami semua berdiri dan berjalan beriringan, lalu Abu Musa berkata  “Wahai Abu Abdir Rahman, sesungguhnya aku tadi  melihat didalam masjid ada perkara yang aku mengingkarinya, dan aku tidak memandang – dan Alhamdulillah – kecuali kebaikan. “

Ibnu Mas’ud bertanya  “ Apa itu ? “, lalu Abu Musa Al-Asy’ari menjawab : “ Kalau kamu masih hidup, maka kamu akan melihatnya, lalu sambungnya  “Aku melihat didalam masjid ada suatu kaum DUDUK MELINGKAR ( Halaqoh ), mereka menunggu shalat, didalam tiap lingkaran ada seorang lelaki dan didalam tanganya ADA KERIKIL, lalu ia berkata  BERTAKBIRLAH ( bacalah Allahu Akbar ) SERATUS KALI, maka mereka bertakbir seratus kali, lalu ia berkata lagi BERTAHLILLAH ( bacalah Laa illaaha illa Allah) SERATUS KALI, maka mereka bertahlil seratus kali, dan dia berkata BERTASBIHLAH ( bacalah Subhanallah ) SERATUS KALI, maka merekapun membaca Tasbih  seratus kali “.

Ibnu Mas’ud bertanya : “ Apa yang kamu katakan kepada mereka ? “

Abu Musa munjawab : “ Aku tidak mengatakan apa apa, menunggu pendapatmu atau menunggu perintahmu “.

KEMUDIAN Ibnu Mas’ud mendatangi salah satu halaqoh, lalu beliau berhenti didepan mereka,  “ Apa yang sedang kalian kerjakan ?”.

Mereka menjawab : “ Ya Abu Abdillah-Ibnu Mas’ud, kerikil ini, kami menghitung Takbir, Tahlil dan Tasbih, dengan kerikil ini “.

Ibnu Mas’ud berkata  : “ Hitunglah kejelekan kejelekanmu, maka aku jamin untuk tidak menghilangkan kebaikan kebaikanmu sedikitpun, CELAKA kalian wahai ummat Muhammad SAW, betapa cepatnya KERUSAKAN KALIAN, ini masih ada sahabat sahabat nabi SAW yang jumlahnya banyak, dan ini pakaian beliau belum rusak dan bejana bejana beliau belum pecah. Demi dzat yang jiwaku ditangan Nya kalian pasti berada diatas agama yang kalian anggap dia itu lebih BERHIDAYAH daripada agama Muhammad SAW, atau kalian telah membuka pintu pintu bid’ah “.

Mereka menjawab : “ Demi Allah wahai Abu Abdir Rahman, kami tidak menghendaki KECUALI KEBAIKAN “.  Dan Ibnu Mas’ud menjawab : “ Dan berapa banyak orang-orang menginginkan kebaikan tidak pernah memperolehnya, sesungguhnya Rasulullah SAW telah memberi tahukan kepada kami bahwa ada suatu kaum yang mereka itu MEMBACA AL QURAN tidak melewati tenggorok- tenggorokan mereka, Demi Allah aku tidak tahu barangkali kebanyakan mereka itu dari kamu sekalian “  Kemudian Ibnu Mas’ud berpaling dari mereka.

KEMUDIAN Amru bin Salamah berkata : “ Kami telah melihat SECARA UMUM mereka – yang diomeli Ibnu Mas’ud – itu MENIKAMI KAMI pada hari pertempuran Nahrawan, ketika kami memerangi kaum khawarij.

DARI PERISTIWA DIATAS, bisa dipetik pelajaran :

  1. Batapa hormatnya Abu Musa Al-’Asy’ari yang terkenal sebagai ulama, dengan ulama yang lebih senior dan mumpuni ( Abdullah bin Mas’ud ) dengan menahan diri tidak berkomentar ketika ada penyimpangan.
  2. Tegasnya Ulama – Ibnu Mas’ud- kepada yang namanya penyimpangan atau bid’ah.
  3. Alasan bid’ah dari waktu ke waktu sama saja, yaitu demi kebaikan. Padahal kalau mereka sadar betapa desain agama ini sudah sempurna baiknya sejak zaman Rasulullah SAW.
  4. Dzikir Jama’i seperti diatas memang tidak pernah dicontohkan Rasulullah SAW, apalagi yang lebih dari itu, seperti yang dilakukan ahli tasawuf.
  5. Berhati hatilah didalam beragama, jika tidak sesuai Rasulullah SAW maka harus ditolak – wajib Ittiba’ ( menyamakan persis seperti Rasulullah SAW ), berbeda dengan masalah TEKNOLOGI, bolehlah kita ber kreasi selama tidak MENABRAK agama. Dan wajib Ikhlas lillaahi ta’aala.
  6. Orang yang MEMBUAT BUAT agama atau membuat perkara baru dalam hal agama, ibaratnya menuduh Rasulullah SAW berkhianat terhadap wahyu, padahal hal tersebut tidak mungkin dengan turunnya wahyu terakhir  “ Al yauma akmaltu lakum dienukum, wa atmamtu ‘alaikum ni’matiy wa rodliitu lakumul Islaama diina “. Hari ini telah Ku sempurnakan agamamu, dan telah Ku cukupkan nikmat Ku bagimu dan telah Ku relakan Islam jadi agamamu.
  7. Ternyata mereka yang melakukan bid’ah adalah yang permusuhannya sangat keras dengan orang-orang yang menegakan Tauhid sesuai Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.

Wallaahu a’lam bishshowaab.

 

PILIH SEKOLAH MANA?

Oleh    : Ustadzah Yami

             Praktisi Pendidikan di Sekolah Bina Anak Sholeh Yogyakarta.

 

Memilih Sekolah Sama dengan Memilih Keselamatan Hidup.

Mau sekolah dimana? Terkadang orangtua sulit menentukan pilihan, begitu banyak tawaran. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang punya peran penting dalam menentukan arah masa depan anak kita. Tentu kita harus memilih dengan tepat. Mau menjadi seperti apa anak kita, tergantung bagaimana proses hidup dia bersama guru dan teman-temannya.

Ada tiga lingkungan belajar yang sangat berkontribusi terhadap proses belajar anak – anak , yaitu:

  1. Keluarga, ini adalah lingkungan terpenting, memiliki kewajiban paling utama, keberhasilan pendidikan di keluarga dalam tanggung jawab orangtua sepenuhnya.
  2. Sekolah, adalam lembaga pendidikan formal yang memiliki peran besar membantu orangtua dalam melaksanakan / mengoperasionalkan kewajiban mendidik anaknya.
  3. Masyarakat, yaitu lingkungan pendamping, komunitas dimana seorang anak tinggal dengan budaya yang ada di sekitar rumahnya. Teman main dan tetangga terkadang mampu mencelup dan memberi warna pada kehidupan anak kita.

Tiga lingkungan belajar diatas sering disebut dengan Tri Pusat Pendidikan. Tiga pusat lingkungan belajar anak, disanalah anak kita melihat bagaimana dia harus hidup, bermain, dan menyelesaikan serta memenuhi keinginan hidupnya sesuai apa yang dia lihat dan dia rasakan.

Kewajiban mendidik utama ada pada orangtua, semua ahli pendidikan, keyakinan Islam yang kita anut menandaskan hal tersebut. Sejak dalam masa kehamilan hingga menjelang usia sekolah, seorang anak belajar dari orangtuanya. Disinilah konsep – konsep pendidikan mendasar untuk anak – anak terbentuk. Disadari atau tidak, anak – anak tercetak dengan budaya dan cara hidup yang disuguhkan pada dirinya, detik demi detik hingga menjelang usia sekolah.

Sekolah adalah partner penting bagi orangtua. Kewajiban – kewajiban pokok sebagai orangtua dibentuk oleh sekolah/guru dengan ada hak dan kewajiban yang saling menggembirakan antara kedua belah pihak. Bayangkan kewajiban penting mengenalkan Allah, mengajarkan baca Al-Qur’an, mendidik anak – anak bertanggung jawab terhadap Allah SWT, berakhlaqul karimah seperti yang dituntunkan Rasululloh SAW, itu adalah kewajiban pokok kita sebagai orangtua.

Menilik kenyataan di masyarakat, tugas – tugas tersebut  banyak tertunaikan oleh sekolah. Tentu bukan sesuatu yang salah, justru disinilah ada kesadaran orangtua agar kekurangan yang ada pada dirinya terbantu oleh orang lain atau sekolah atau guru dengan penuaian kewajiban lain secara seimbang.

 

Sekolah Mana yang Favorit?

Kesalahan fatal orang memandang sebuah sekolah adalah pada tujuan akhir yang hanya berorientasi pada ilmu pengetahuan saja ( kognitif oriented ). Sekolah seseorang dianggap berhasil atau sukses apabila mendapatkan nila bagus yang mengukur secara kuantitatif keberhasilannya menyerap sebuah pengetahuan.

Hal yang mudah dilihat sebagai kesalahan orang memilih sekolah adalah dipilihnya sekolah yang sukses (hanya) mencetak anak  ber-NEM tinggi, dengan proses belajar yang menekan anak. Dari waktu ke waktu kegiatan siswa di isi dengan mengerjakan soal – soal , mengisi LKS, diajari cara cepat menjawab soal, karantina – karantina anak-anak pilihan sebagai kader juara pemegang NEM tertinggi. Serta masih banyak variasi – variasi lain yang ujung-ujungnya yaitu anak hebat adalah anak yang ber-NEM tinggi, rangking, dan status-status lain yang sejenis.

Label-label sekolah unggulan, sekolah model, sekolah plus, banyak diburu orangtua. Dengan memasukkan anaknya ke sekolah tersebut diharapkan akan sukses, berhasil mengerjakan soal, memperoleh nilai yang tinggi, diterima di sekolah favorit dan akan berpeluang pada kesuksesan kehidupan berikutnya. Demikian sebagian besar orangtua berpikiran yang salah.

Sekolah plus lainnya adalah sekolah yang menyuguhkan gedung-gedung  tingkat dengan fasilitas kelas ber-AC, aneka permainan dan alat-alat belajar yang serba elektronik. Sementara kebutuhan siswa sebenarnya adalah lebih pada lahan yang memenuhi kebutuhan bergerak. Lapangan dan sungai kecil untuk memenuhi kebutuhan penyaluran rasa ingin tahu dan kebutuhan-kebutuhan lain untuk mengembangkan kematangan jati diri. Lebih memilih gengsi atau berorientasi pada kebutuhan anak?

Belum lagi kalau kita bicara tentang guru yang paling punya peran di sekolah. Di sekolah, gurulah yang punya peran paling besar sebagai penggerak karakter anak. Dari pagi sampai siang bahkan sore hari, dia jadi model yang akan dicontoh dan dijadikan referensi bagi anak. Bila kita bicara ekstrim, seperti apapun bagusnya fasilitas yang ada dalam sebuah sekolah, apabila gurunya kurang kompeten, hasilnya pasti tidak bisa seperti yang diharapkan. Guru galak, tidak bisa membimbing hanya memarahi tidak bisa jadi teladan, kurang bisa berfungsi sebagai konselor buat siswa, hasil belajar siswa tidak bisa maksimal.

Guru terdidik, yang mendedikasikan hidupnya pada pendidikan, sebagai bentuk pengabdiannya kepada Sang Khalik adalah guru ideal. Keterbatasan-keterbatasan yang ada disekitarnya akan menjadi pendorong bukan rintangan dalam mewujudkan anak didik sholeh yang didambakan. Dengan guru yang seperti inilah tujuan pendidikan yang sering kita dengar di Indonesia akan terwujud, yaitu Manusia yang cerdas, terampil dan taqwa.

 

Baca Juga  MEMBENTUK KARAKTER ISMAIL MODERN

Ayo Cari Sekolah Favorit!

Mau cari sekolah yang seperti apa, karena definisi sekolah favorit relative. Tergantung dari siapa yang mengartikan. Sekolah favorit adalah sekolah yang mampu mengajak siswanya sadar, bahwa dia harus berbuat banyak untuk kemakmuran di dunia, dan apa yang dilakukan di dunia seperti apa yang dituntunkan Allah. Kesadaran bahwa ada kehidupan sesudah mati menjadikan dia berbuat maksimal di dunia supaya bisa bertanggung jawab di akherat kelak.

Tujuan pendidikan bukan hanya transfer ilmu pengetahuan saja tetapi ada transfer nilai keilahiyahannya, nilai baik buruk, halal haram sesuai aturan Allah SWT. Dari nilai-nilai keilahiyahan sebagai sumber ilmu, melahirkan aspek-aspek sosial dan respon terhadap lingkungan.

Para ahli pendidikan sering merumuskan tujuan pendidikan tersebut sebagai berikut:

  1. Transfer ilmu pengetahuan (knowledge)
  2. Transfer nilai-nilai, ukuran baik buruk (values)
  3. Transfer kepekaan sosial dan respon terhadap lingkungan (social responsibility)

Pada saat ini masyarakat sedang mengunduh hasil pendidikan pada masyarakat lalu. Drama-drama kehidupan yang ditayangkan di televisi, membuat orang bertanya-tanya. Mengapa kehidupan jadi demikian rusak, kok ada orang sejahat itu, kenapa orang tidak punya rasa malu? Beraneka macam kejahatan tergambar pada kehidupan di sekitar kita. Yang membuat lebih terhenyak justru kejahatan tersebut dilakukan oleh orang-orang pintar yang memimpin negara.

Dengan melihat kejahatan tersebut masyarakat sekarang demikian mengidolakan dan berpengharapan pada segelintir orang di negeri ini yang dianggap punya kesempatan tetapi masih bersih. Dan setelah ditilik mengapa bisa demikian? Ternyata kontrol hidupnya adalah Allah Sang Maha Pencipta. Pendidikan Islam yang dienyam mampu melahirkan prinsip hidup dahsyat yang tidak mudah digoncang keadaan.

Mari kita cari sekolah favorit, sekolah yang meyakini kehidupan sukses di dunia, bertanggung jawab kepada Allah SWT, bergerak bukan karena manusia, bukan karena harta, karena ada pertanggungjawaban di akhirat kelak. Itulah pendidikan karakter yang sebenarnya.

KHUTBAH JUM’AT

PENGORBANAN , JALAN MENUJU KEJAYAAN

 

ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور انفسنا ومن سيات اعماانا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له

اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله لانبي بعده والصلاة والسلام عليه وعلى اله واصحابه  وازواجه وذرياته

قال الله تعالى في كتابه الكريم  يا ايها الذين امنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون

وقال ايضا يا ايها الذين امنوا اتقواالله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم اعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما

اتقواالله اتقواالله اتقواالله فقد فاز المتقون

اما بعد

فان اصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الامور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة

Kaum muslimin sidang Jum’at rahimakumullaah

Beberapa hari yang lalu kita telah memperingati hari besar dalam Islam, hari dimana Allah menunjukkan keagungannya. Hari Raya Idul Adha. Hari yang kelak akan menjadi saksi tentang jiwa-jiwa suci yang berjuang menggapai ketinggian, tentang jiwa-jiwa yang telah memberikan kematian untuk mendapatkan kehidupan. Untuk itulah Allah memerintahkan kita untuk senantiasa mengingat hari-hari-Nya.

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَى بِئَايَاتِنَآ أَنْ أَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَذَكِّرْهُم بِأَيَّامِ اللهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ

dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): “Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah. Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi Setiap orang penyabar dan banyak bersyukur. (QS.Ibrahim :5)

 Dan hari itu adalah hari ketika seorang manusia besar, seorang Nabi Allah, Ibrahim AS sedang menapaki jalan terjal menuju ketinggian, menjalani detik-detik paling menggetarkan dalam kehidupan jiwanya dan dalam segenap gelombang sejarah kemanusiaan, saat-saat ketika dia melampaui batas keraguannya dan memasuki wilayah keyakinan baru di mana dia benar-benar memutuskan untuk menyembelih putranya tercinta yaitu Ismail AS.

Kaum muslimin rahimakumullah !

Kisah pengorbanan itu mengalir dalam sungai sejarah kemanusiaan. Sebab dalam sungai sejarah itu yang ada hanyalah darah dan air mata. Tapi itulah, yang dapat mengantarkan setiap pribadi menuju muara kebesarannya. Dan hanya itulah yang dapat mengantarkan manusia menuju muara kejayaannya. Demikianlah akhirnya pengorbanan menjadi kisah panjang yang mengalir deras dalam sungai sejarah kemanusiaan.

Lihatlah bagaimana putra Adam as, Habil, mempersembahkan hewan terbaik yang dia miliki sebagai persembahan kepada Allah untuk membuktikan taqwanya.

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَىْ ءَادَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ اْلأَخَرِ قَالَ لأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.

(Al Maidah :27)

Lihatlah betapa mirisnya perasaan ibunda Nabi Musa saat dia memutuskan untuk melepaskan bayi laki-lakinya terapung di sungai :

إِذْ أَوْحَيْنَآ إِلَى أُمِّكَ مَايُوحَى أَنِ اقْذِفِيهِ فِي التَّابُوتِ فَاقْذِفِيهِ فِي الْيَمِّ فَلْيُلْقِهِ الْيَمُّ بِالسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِّي وَعَدُوٌّ لَّهُ وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِّنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِى

Yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan,

Yaitu: “Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), Maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir’aun) musuh-Ku dan musuhnya. dan aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku[916]; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku,(Thaha : 38 – 39).

Lihatlah  bagaimana Nabi Yusuf harus mengorbankan masa mudanya di dasar sumur yang gelap, lalu dipenjara yang begitu melelahkan :

قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلاَّ تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ الْجَاهِلِينَ

Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang bodoh.” (Yusuf :33)

Lihatlah Nabi Nuh mengorbankan 950 tahun dari umurnya untuk dakwah dan akhirnya hanya mendapatkan 12 pasang pengikut saja.

Lihatlah bagaimana Nabi Musa dan Harun melewati jalan terjal untuk menyampaikan dakwah dan harus menghadapi seorang thagut besar yang mengklaim dirinya sebagai Rabb yaitu Fir’aun?

Lihatlah bagaimana Ashhabul Kahfi harus mengorbankan masa muda mereka dan meninggalkan kota untuk mempertahankan agama mereka dan rela harus hidup dalam gua.

Lihatlah bagaimana nabi kita Muhammad SAW harus berkorban demi dakwahnya sepanjang 22 tahun, 2 bulan, 22 hari ? Lihat pula bagaimana sahabat-sahabat beliau dan kaum Muhajirin harus meninggalkan tanah asalnya, anak dan istri mereka serta semua harta benda yang mereka miliki, demi mempertahankan dan melebarkan sayap agama ? Lihat pula bagaiamana orang-orang Anshar di Madinah yang notabene miskin harus menyambut saudara-saudara mereka kaum Muhajirin dari Mekah yang datang tanpa membawa harta benda ? maka Allah berfirman tentang Nabi-Nya , Muhammad SAW :

لِلْفُقَرَآءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللهِ وَرِضْوَانًا وَيَنصُرُونَ اللهَ وَرَسُولَهُ أُوْلَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

(juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. mereka Itulah orang-orang yang benar. (Al Hasyr :8)

Dan Allah berfirman tentang kaum Anshar :

وَالَّذِينَ تَبَوَّءُو الدَّارَ وَاْلإِيمَانَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلاَيَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung. (Al Hasyr:9).

Dan tentang mereka semua :

وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللهِ وَالَّذِينَ ءَاوَوْا وَنَصَرُوا أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَّهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka Itulah orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.

(Al Anfal : 74).

 

Kaum muslimin rahimakumullaah…

Marilah kita pahami makna pengorbanan dan kita jalankan dengan penuh keseriusan dalam rangka mencari ridlo dan rahmat Allah SWT. Pengorbanan tidak cukup sekedar diucapkan. Tanpa diamalkan, diyakini dan dipahami maknanya, pengorbanan tidak menuai manfaat sama sekali. Disadari atau tidak, kesuksesan hidup seorang manusia dunia akhiratnya tidak bisa dibilang instan akan tetapi harus melalui proses dan prose situ tidak pernah lepas dari pengorbanan karena hidup sarat dengan ujian. Barangsiapa lulus dan sukses menyeleseikan ujiannya dengan hasil baik maka dia berhak mendapatkan untuk naik tingkat pada jenjang hidup yang lebih tinggi, pada derajat yang lebih mulya baik dimata manusia maupun di hadapan Allah SWT.

بارك الله لي ولكم في القران العظيم ونفعني واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم اقول قول هذا واستغفرواالله لي ولكم فا ستغفروه انه هو الغفور الرحيم

 

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله وعلى اله وا صحابه ومن واله اما بعد

قال الله تعالى في كتابه الكريم

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

اتقواالله اتقواالله اتقواالله فقد فاز المتقون

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللهم صل على محمد وعلى ال محمد كما صليت على ابراهيم وعلى ال ابراهيم وبارك على محمد وعلى ال محمد كما باركت على ابراهيم وعلى ال ابراهيم في العالمين انك حميد مجيد

اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم والاموات. ربنا ظلمنا انفسنا وان لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننا من الخا سرين. ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الاخرة حسنة وقنا عذاب النار.

عباد الله. إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

ولذكر الله اكبر والله يعلم ما تصنعون. اقيمواالصلاة

KLINIK KITA

USUS BUNTU APA MAAG?

Pertanyaan :

Adik saya ( 23 tahun ) serinh mengeluhkan sakit nyeri di perut sebelah kanannya. Karena mengira maag maka seringnya diobati sendiri dengan minum obat maag. Seminggu yang lalu karena sakitnya tak tertahankan ia dibawa ke rumah sakit. Kala itu dokter mengatakan bahwa adik saya terkena radang usus buntu dan harus di operasi. Kenapa mirip dengan maag? Apa benar kebiasaan adik saya makan jambu biji adalah penyebabnya? Jazakumullaah khoiron.

Atiq, Pati

Jawaban :

Usus buntu yang meradang diistilahkan dengan apendistis. Karena mengalami sumbatan. Sumbatan inilah yang menyebabkan aliran keluar menjadi tersumbat. Kemudian bakteri bertambah dan menjadi banyak. Tekanan di daerah yang tersumbat meningkat kemudian membengkak. Penyumbat biasanya bermacam-macam, paling sering adalah kelenjar getah bening ( sekitar 60 % ). Kedua, disebabkan oleh kotoran yang keras karena kurang serat. Ketiga, sumbatan karena benda asing, misalnya cacing. Keempat, bentuk usus buntunya itu sendiri yang meliuk-liuk sehingga tertekuk. Gejala awalnya, pasien merasa nyeri pada bagian ulu hati dalam waktu 24 jam. Banyak yang menyalah artikan sebagai sakit maag. Gejala dapat juga diiringi rasa sakit tidak enak diperut dan demam. Jika tidak mendapatkan penanganan segera maka rasa sakit akan meningkat.

Soal biji-bijian yang tertelan, bila dapat dicerna dengan baik maka tidak akan menyebabkab apendistis. Untuk mencegahnya konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi dan banyak minum air putih.

 

GIGI SENSITIF

Pertanyaan :

Setiap minum es, saya sering mengalami ngilu di gigi saya. Apa yang harus saya lakukan agar tidak ngilu lagi?

Abid, Pati

Jawaban :

Tentu menjengkelkan bila lezatnya es krim tidak dapat dinikmati karena tiba-tiba gigi terasa ngilu. Gigi ngilu atau sensitive memang sangat mengganggu, untuk mencegahnya caranya gampang. Yang pertama rawatlah gigi dengan baik. Kalau ada gigi berlubang segera tambal. Perhatikan juga cara penyikatan gigi yang benar. Jangan menyikat terlalu keras. Jangan menyikat terlalu cepat juga. Pilihlah sikat gigi jenis medium dan pasta gigi yang mengandung fluoride. Sementara hindari makanan yang bersifat asam, seperti minuman bersoda dan makanan masam karena akan mengikis bahan pelindung yang menutup pori-pori dentin.

 

Pertanyaan bisa dikirimkan melalui e-mail sinaranmpas@gmail.com atau sms ke nomer 085 640 406 157

 

CERITA PENDIDIKAN BERKARAKTER

Pemenang Lomba Bercerita tanpa alat tingkat kab. Pati ( Maju Provinsi)

Si MONGKI

Ust. Nani Wijiarti Pati

 

 

Kukuruyuuuk…., pagi yang cerah di sebuah hutan  tinggallah Mongki si monyet bersama teman-temannya, mereka hidup rukun dan bahagia. Mongki pun tumbuh dan bertambah besar. Namun sayang dia mempunyai sifat tidak terpuji yaitu suka mengejek. Teman-temannyapun sering menasehatinya tapi Mongki tetap tidak peduli.

“Uu…aa…uu…aa…., Akulah Mongki si monyet imut uu…aa…uu…aa….”

 

1

Mongki melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Hingga lewat di dekat tempat tinggal katak dan bebek. Kung…kung…krewkok…..(suara katak).

“Ha…ha…uu…aa….. Hai katak leher besar, badanmu pendek ….jelek !” teriak Mongki.

Sang katak menggelengkan kepala sambil bergumam, “Hmm…Mongki…Mongki….mengapa engkau selalu mengejekku?”

 

Mongki pun kembali melompat dari pohon ke pohon. Mongki bertemu dengan seekor bebek yang sedang berenang. Kwek…kwek…kwek….

“Huu….aa…uu….hanya bermain air saja yang bisa kau lakukan. Ayo melompat bersamaku!” teriak Mongki kepada bebek. Bebek pun sedih mendengarnya. Kweeeek….kweeeek….

Mongki kembali melompat dan berayun di pohon. Mongki bertemu dengan seekor kuda. Hik….(suara kuda meringkik). Kuda sedang makan rumput dengan lahapnya. Mongki kembali beraksi.

“Hai kuda…..uu….aa…., apa tidak ada makanan yang lebih enak selain rumput? Membosankan!” teriak Mongki kepada Kuda.

Kuda menarik nafas dan berkata “Hiiiik….(kuda meringkik). Hai Mongki apa tidak ada pekerjaan lain selain mengejek?”

2

Mongki berayun kembali, tak memperdulikan omongan Kuda. “Ha..ha…uu…aa…uu…aa….. Akulah Mongki Si Monyet imut!”

Mongki berayun semakin kencang. Tiba-tiba terdengar suara “Kraakk (dahan patah) bruuuuukkkkkk…!!!! Tolong…tolong…!” mendengar suara itu Katak melompat, Kung…Kung…Kung… Bebek berlari kwek….kwek….Kwek…dan Kuda pun mendekat…hiik…hiik…“Siapakah yang jatuh?” Tanya Kuda.

“Kwek…kwek…sepertinya itu Si Mongki” kata Bebek.

“Kung…kung…Krowkok, ya itu Si Mongki. Biarkan saja, biar kapok,” sahut Katak.3

“Jangan begitu kawan, ayo kita tolong Si Mongki. Bagaimanapun juga dia adalah teman kita,” nasehat Kuda.

Akhirnya Katak, Bebek dan Kuda pun menolong Si Mongki.

“Ayo Mongki, bangunlah!” teriak Kuda.

“Maafkan aku teman-teman. Aku sering mengejek kalian, tapi kalianlah yang menolongku. Hu…hu….” kata Mongki penuh sesal.

“Kwek…kwek…kami telah memaafkanmu teman,” jawab Bebek.

“Kung…kung…krowkok…..lebih baik berteman saja, Mongki” sahut Katak.

4

Kuda pun merunduk mengajak Katak dan Mongki naik ke punggungnya. Hiik…hiik…. Bebek berlari mengejar Kuda sambil terengah-engah. Bebek tertawa bahagia melihat Kuda, Katak dan Mongki. Akhirnya mereka hidup rukun kembali.

Nah, anak-anak demikian tadi cerita tentang Si Mongki. Kita semua adalah ciptaan Tuhan. Kita tidak boleh saling mengejek. Sesama teman harus saling menyayangi.

 

Wassalamu’alaikum wr.wb

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Karya Kreasiku

Kumpulan Pantun (Karya Anak  Kelas 5 SDIT Yaumi Fatimah Juwana)

Kumpulan Pantun (Karya Anak Kelas 5 SDIT Yaumi Fatimah Juwana)

Pergi ke pasar membeli ubi Ubi merah enak rasanya Mari kita makan bergizi Agar diri kita menjadi sehat (Mas Reyhan) Jalan-jalan ke Kota Makasar Pulangnya bawa oleh-oleh Rajinlah kamu belajar Agar ,enjadi orang yang sukses (Mbak Tazkiya) Lompat jauh si anak kancil...

Pantun Nasehat

Pantun Nasehat

Menanam bunga di depan rumah Mekar artinya penuh warna Cari ilmu hingga berlimpah Agar hidup bisa bermakna Jalan – jalan ke tepi pantai Jangan lupa membawa tikar Jika ingin jadi anak pandai Kamu harus rajin belajar Di pohon jambu ada tupai Tupai senang terkena angin...

INDAHNYA LAUT  #PUISI

INDAHNYA LAUT #PUISI

Oh laut Kau membuat diriku  Terpesona dengan keindahan mu Kau sangat besar Oh laut Kau bagaikan langit yang berwarna biru Dengan keindahanmu ada beberapa orang yang mengagumi keindahanmu Jika engkau tidak ada Aku tidak bisa membayangkan Bagaimana kehidupan...

Meneliti di Laut Dalam #Cerpen

Meneliti di Laut Dalam #Cerpen

Kring… terdengar suara alarm Ray, Ray segera bangun dari karang dan langsung sarapan. Ray berfikir akan pergi berpetualang di laut ia mengajak teman – temanya untuk  meneliti paus. Ray segera pergi ke rumah teman – temannya. Pertama Ray pergi kerumah Rini...

Artikel Terbaru

Terhubung dengan kami

Kabar Sekolah

Model Pembelajaran Habit Forming di Sekolah Islam Yaumi fatimah 

Model pembelajaran "Habit Forming" atau "Pembentukan Kebiasaan" berfokus pada pembentukan kebiasaan positif dalam proses...

Peran guru dalam sekolah Islam

Peran guru dalam sekolah Islam memiliki signifikansi besar dalam membentuk karakter, moralitas, dan pemahaman keagamaan...

Apresiasi terhadap Pengorbanan Guru dalam Mencerdaskan Bangsa

Ilmu merupakan bekal yang tak ternilai harganya dalam kehidupan manusia. Melalui ilmu, manusia dapat meningkatkan taraf...