IBRAHIM ALAIHIS SALAM, GENERASI VISIONER……………………..PASRAH.

Sep 25, 2017Majalah Sinaran0 Komentar

IBRAHIM ALAIHIS SALAM, GENERASI VISIONER……………………..PASRAH.

oleh H. Muhammad Jatmiko, Ch

H. Muhammad Jatmiko, Ch

Kita tentu ingat betul dengan sejarah Bapak Tauhid se dunia, Nabi Ibrahim Alaihis Salam.

Lahir dari keluarga elit istana, bapaknya seorang perdana menteri, konseptor ke syirikan ( orang sering meng analogikan salah sebagai penjual patung ), sehingga  Ibrahim sangat kental dengan kehidupan istana, lengkap dengan pernak pernik ke istanaan dan yang mencolok adalah buaya syirik yang sangat mewarnai kerajaan Namruz.

DISKUSI ke Tauhidan dimulai dengan memunculkan ke Tuhanan pada benda benda langit, yang kesemuanya patah, tidak terbukti, sehingga kesimpulannya ada sebab darisegala sebab, yang menimbulkan alam semesta ini berputar luar biasa. Sehingga konsep syirik penyembahan kepada berhala berhala menjadi ter eliminasi, akhirnya hancur , dan Namruz tidak menerimakan. Karena konsep kesyirikan dengan patung menjadi sentral penyembahan member kompensasi kekuasaan yang tidak terbatas pada ke rajaanya.

Yang terjadi kemudian Namruz memunculkan kesombongannya yang luar biasa, “ Bakar Ibrahim “, dan tidak cukup hanya dilakukan eksekusi terbtas, namun justru dipertontonkan orang di alun alun kerajaan dengan disamsikan seluruh rakyatnya.

Sehingga ketika api sudah berkobar besar, bingung juga bagaimana menempatkan Ibrahim ditengah kobaran api, sampai kemudian ada ahli yang mendapat bisikan  ( disebut di Al Quran sebagai wahyu dari Iblis ), agar Ibrahim ditempatkan di tengah api dengan pelontar.

Luar biasa kejam dan saisnya orang orang syirik.

Dan Ibrahim pasrah,yang di cerita Israiliyat disebut, nabi Ibrahim ditawari oleh Malaikat malaikat untuk mereka membantu, namun Ibrahim menolak karena Ibrahim, “ Pasrah hanya kepada Allah “, dan melalui tanganya Allah zat yang menjadi sebab dari segala sebab menjadikan api itu dingin dan tidak membakar Ibrahim.

Kepasrahan Nabi Ibrahim Alaihis Salam yang sangat fenomenal adalah ketika meninggalkan Istri dan anaknya Ismail yang masih bayi di lembah yang kering dan tidak ada kehidupan  ( Calon kota Mekah ), dengan hanya meninggali air yang tidak seberapa dan kurma.

Baca Juga  MENYEMPURNAKAN IBADAH DENGAN “NGAJI”

Ketika Hajar ditinggalkan Ibrahim, maka dia bertanya  “ Tegakah kamu meninggalkan kami disini ? “, “ Mengapa kami ditinggal disini ? “, dan pertanyaan lain yang Ibrahim tidak kuasa menjawabnya. Maka Hajar merubah pertanyaannya, “ Apakah Tuhan Mu yang memerintahkan kami ditinggal disini ? “, barulah Nabi Ibrahim menjawab  “ Benar “. Maka dengan PASRAH Hajarpun berujar  “ Kalau demikian maka tidak mungkin Tuhan ku akan menelantarkanku, sekrang pergilah “.

Secara alamiah terjadi, makanan dan air akhirnya habis, bahkan air susu untuk bayi ismail pun mongering, bayangkan beratnya cobaan Ibrahim dan keluarganya. Maka Hajar mondar mandir dari bukit Sofa ke Marwah pulang pergi 7 kali karena terlihat ada fatamorgana yang tentunya seperti air. Dan Allah menunjukan kuasanya, dari hentakan  kaki bayi Ismail keluar air, zam zam…….. zam zam………………..

Dan sekarang diabadikan didalam system Tauhid, agama Islam menjadi bagian dari ritual Haji dan Umroh yaitu Sya’i.

Cobaan Nabi Ibrahim Alaihis Salam tidak berhenti disitu, sehingga beliau dijuluki bapak Tauhid seluruh ummat manusia, ketika putranya Ismail besar- Mumazis, maka Allah memerintahkan menyembelih !, masya Allah…….. dan sebagai bapak tentu saja beliau gamang, dan ketika diketahui Ismail putranya maka sang putra meyakinkan, “ Kalau itu perintah Allah, laksanakan ayah…….”. Maka Ibrahim pun mantab memenuhi perintah Allah tersebut. Dan ketika belum kejadian maka Allah telah mengganti dengan kambing yang besar dan gemuk, yang kemuian diabadikan sebagai Kurban ketika Idul Adha.

Bayangkan, kalau Nabi Ibrahim Alaihis Salam waktu itu Aqidahnya rapuh, kepercayaan kepada Allah tidak mantab, sampai ke pasrahan kepada Allah kurang, tentu cerita akan menjadi lain, dan ummat sedunia ini tidak bakal mewarisi ke Tauhidan Ibrahim Alaihis Salam.

Baca Juga  MENDIDIK ANAK MILENIA DI ERA DIGITAL

Mari kita coba cek dengan membandingkan ke Tauhidan kita,

Sebagian kita ada yang hidup dalam gelimang maksiat yang luar biasa yaitu RIBA, dan ketika disinggung sedikit tentang profesinya maka beribu alas an akan keluar dari mulut sang Ribawi, padahal dosa Riba sangat jelas tertera di hadits dan Al Quran, bahwa Riba memiliki 72 pintu dosa, dan yang paling ringan seperti men zinahi ibu kandung sendiri, mengerikan !, sampai ayat penutup Riba dengan tegas menyatakan orang yang masih mengambil Riba maka Umumkan PERANG dengan Allah dan Rasulullah. Sehingga ketika ada yang mulai sadar dan ingin Hijrah, apa pikiran yang pertama muncul  “ Nanti terus mau makan apa ? “,

  • Se olah syariat ini member beban semakin berat,
  • Se olah Allah tidak akan ikut campur terhadap kehidupannya,
  • Se olah tidak aka nada bantuan Allah kepada orang yang taubat.

Semuanya lantaran kerdilnya aqidah kita, tidak semantab Ibrahim Alaihis Salam. Demikian juga profesi yang menentang syariat lainnya.

Pertanyaannya, lantas bagaimana kita mengarahkan diri ini agar ke Tauhidan setangguh Ibrahim, dan mendidik putra- putrid se sholeh keturunan Ibrahim ?

Jawabnya hanya satu, kajilah Al Quran dengan ulama warotsatul anbiya, ulama pewaris Nabi, bukan ulama politik, ulama bayaran, ulama selebritis dll, ngajilah dengan serius, ilmui Islam engan sungguh sungguh, karena dalam setiap ayat Al Quran akan selalu berhbungan dengan masalah Aqidah yang In sa Allah akan mengokohkan ke Tauhidan kita.

Selanjutnya Ber Ibadahlah dengan bersih, tidak tercampur bidah, ber Ibadahlan dengan hanya dua criteria, yang pertama Ihklas dan kedua Ittiba/ persis Rasulullah. Tentu saja cara bisa Ittiba adalah dengan meng Ilmui masalah ibadah tersebut, ber ilmu sebelum ber amal.

Baca Juga  MEMBENTUK KARAKTER ISMAIL MODERN

Jika keua hal tadi sudah berjalan, in sa Allah akhlaq Islami sebagai Muslim akan Nampak bersinar terang di kehidupan kita, hidup dengan ahklaq yang mulia, sehingga jadilah kita Muslim yang paripurna.

Contohnya Rasulullah Shallalahu alaihi wassalam, bagaimanakah akal akan menerima seorang diri mengembangkan dan memperjuangkan ke Tauhidan dengan Aqidah yang kokoh, kemudian dalam waktu 23 tahun sudah mewariskan jazirah arab menjadi Islam dalam segala sistemnya. Yang kemudian dalam kurun 2 generasi setelah zaman sahabat Umar bin chottob Radli Allahu anhu, Islam menjadi super power dunia.

Akhirnya sejarah berlanjut ketika Islam semakin menuju ajaran tasawuf/ thoriqot maka akhirnya kekuasaan Islam mundur dan mundur, puncaknya di abad 20 ini dengan kehancuran kholifah Turki Ustmani, naudzubilllahi………

Tauhid semakin mundur, Aqidah semakin rusak, agama semakin terpinggirkan, maka Fitnah duniapun menimpa ummat Islam ini secara besar besaran, ummat terombang ambing persis seperti buih dilautan, dilapangan ekonomi menjadi gembel dimana mana dan hanya jadi pelayan bangsa Asing dan Aseng, dilapangan politik sangat parah, Islam hanya menjadi pelengkap coblosan pemilu untuk kemudian dengan mudahnya para tokohnya disogok duit sehingga ummatnyapun mudah sekali digiring oleh Asing dan Aseng, kebodohanpun merajalela, khususnya kebodohan dalam lapangan agama dimana orang Islam berlomba dengan pancingan untuk serius dan nekat hanya untuk kepentingan ilmu dunia sedang ilmu agama disepelekannya, sehingga memandang agama dengan salah,  Jangan coba coba membenahi ke Tauhidan/ aqidah kalau kita tidak ingin dan tidak tahan akan terfitnah, terus……………..

Ya…….. kita Rindu Ibrahim, bapak penegak Tauhid dunia, kita rindu Rasulullah…………….

Allahumma sholli ala Muhammad, wa ala ali Muhammad, kama syolaita alla Ibrahim wa ala ali Ibrahim.

Bagaimana dengan anda ???

Karya Kreasiku

Kumpulan Pantun (Karya Anak  Kelas 5 SDIT Yaumi Fatimah Juwana)

Kumpulan Pantun (Karya Anak Kelas 5 SDIT Yaumi Fatimah Juwana)

Pergi ke pasar membeli ubi Ubi merah enak rasanya Mari kita makan bergizi Agar diri kita menjadi sehat (Mas Reyhan) Jalan-jalan ke Kota Makasar Pulangnya bawa oleh-oleh Rajinlah kamu belajar Agar ,enjadi orang yang sukses (Mbak Tazkiya) Lompat jauh si anak kancil...

Pantun Nasehat

Pantun Nasehat

Menanam bunga di depan rumah Mekar artinya penuh warna Cari ilmu hingga berlimpah Agar hidup bisa bermakna Jalan – jalan ke tepi pantai Jangan lupa membawa tikar Jika ingin jadi anak pandai Kamu harus rajin belajar Di pohon jambu ada tupai Tupai senang terkena angin...

INDAHNYA LAUT  #PUISI

INDAHNYA LAUT #PUISI

Oh laut Kau membuat diriku  Terpesona dengan keindahan mu Kau sangat besar Oh laut Kau bagaikan langit yang berwarna biru Dengan keindahanmu ada beberapa orang yang mengagumi keindahanmu Jika engkau tidak ada Aku tidak bisa membayangkan Bagaimana kehidupan...

Meneliti di Laut Dalam #Cerpen

Meneliti di Laut Dalam #Cerpen

Kring… terdengar suara alarm Ray, Ray segera bangun dari karang dan langsung sarapan. Ray berfikir akan pergi berpetualang di laut ia mengajak teman – temanya untuk  meneliti paus. Ray segera pergi ke rumah teman – temannya. Pertama Ray pergi kerumah Rini...

Artikel Terbaru

Terhubung dengan kami

Kabar Sekolah

Model Pembelajaran Habit Forming di Sekolah Islam Yaumi fatimah 

Model pembelajaran "Habit Forming" atau "Pembentukan Kebiasaan" berfokus pada pembentukan kebiasaan positif dalam proses...

Peran guru dalam sekolah Islam

Peran guru dalam sekolah Islam memiliki signifikansi besar dalam membentuk karakter, moralitas, dan pemahaman keagamaan...

Apresiasi terhadap Pengorbanan Guru dalam Mencerdaskan Bangsa

Ilmu merupakan bekal yang tak ternilai harganya dalam kehidupan manusia. Melalui ilmu, manusia dapat meningkatkan taraf...