Memperbaiki Etika Rusak

Memperbaiki Etika Rusak

Etika merupakan ilmu bukan sebuah ajaran. Etika dalam bahasa arab disebut akhlak, merupakan jamak dari kata khuluq yang berarti adat kebiasaan, perangai, tabiat, watak, adab, dan agama sedangkan Moral merupakan pengertian tentang mana hal yang baik dan mana hal yang tidak baik.

apabila ada etika yang rusak bisa kita sebut dengan pelanggaran etika.

Pelanggaran etika 

Pelanggaran etika merujuk pada tindakan atau perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai etika. Pelanggaran ini dapat melibatkan berbagai bidang kehidupan, termasuk bisnis, profesi, pemerintahan, dan kehidupan sehari-hari. Pelanggaran etika dapat mencakup tindakan yang tidak adil, tidak jujur, merugikan orang lain, atau tidak mematuhi standar etika yang berlaku.

Contoh pelanggaran etika dapat melibatkan:

  1. Penipuan

   – Menyediakan informasi palsu atau menyesatkan dengan tujuan menipu orang lain.

  1. Korupsi

   – Penerimaan atau pemberian suap, nepotisme, atau tindakan tidak adil lainnya untuk keuntungan pribadi.

  1. Diskriminasi

   – Memperlakukan orang berdasarkan ras, jenis kelamin, agama, atau karakteristik lainnya dengan tidak adil atau merendahkan martabat.

  1. Pelanggaran Lingkungan

   – Tindakan yang merusak lingkungan, seperti pencemaran air, udara, atau tanah, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang.

  1. Pelecehan Seksual

   – Tindakan atau perilaku yang bersifat merendahkan atau merugikan seseorang secara seksual.

  1. Penyalahgunaan Kepercayaan

   – Penyalahgunaan kepercayaan yang diberikan, baik dalam hubungan profesional maupun personal.

  1. Plagiarisme

   – Menggunakan karya atau ide orang lain tanpa memberikan pengakuan atau izin.

  1. Pelanggaran Etika Bisnis

   – Melibatkan tindakan seperti manipulasi pasar, penipuan keuangan, atau pelanggaran etika dalam praktik bisnis.

  1. Pelanggaran Etika Profesi

    – Tindakan yang melanggar kode etik profesi tertentu, seperti ketidakjujuran dalam praktik medis, hukum, atau jurnalistik.

Pelanggaran etika dapat memiliki konsekuensi serius, seperti kehilangan reputasi, tuntutan hukum, atau sanksi profesional. Kondisi ini juga dapat merugikan hubungan interpersonal, organisasi, atau masyarakat secara keseluruhan. Penting untuk memahami nilai-nilai etika yang berlaku dalam suatu konteks dan berkomitmen untuk menjalani hidup sesuai dengan prinsip-prinsip etika yang benar.

Etika dan moral saling mempengaruhi, maka keduanya tentu memiliki hubungan yang erat dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Norma sebagai bentuk perwujudan dari etika dan moral yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.

tips mengatasi moral rusak

  1. Menanamkan pendidikan karakter sejak dini.
  2. Pemilihanteman bergaul dan lingkungan yang tepat.
  3. Mampumemanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan danh teknologi dengan baik
  4. Memperluaswawasan dan pengetahuan dalam ranah ilmu penegetahuan dan kehidupan sosial.
  5. Meningkatkankeimanan dan ketakwaan dalam diri.
  6. Mengadakan pendidikan moral dan pengembangan karakter pada mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, dll

Tentu hal ini harus adanya kerja sama antara tenaga pendidik di sekolah dan juga orang tua dirumah dalam membentuk karakter serta moral sang anak agar sesuai dengan nilai agama.

Peran Sekolah dalam pembentukan akhlak siswa

Peran Sekolah dalam pembentukan akhlak siswa

Pendidikan akhlak sangat diperlukan bagi kehidupan manusia untuk kelangsungan hidup yang bertujuan untuk membangun akhlak manusia yang sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan Hadits. 

Sekolah Islam merupakan salah satu jenis lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam pembentukan akhlak siswa. Sekolah Islam memiliki visi untuk mencetak generasi muda yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, dan memiliki ilmu pengetahuan.

Namun, sekolah Islam kerap kali dihadapkan dengan stigma negatif. Stigma negatif tersebut antara lain bahwa sekolah Islam hanya mengajarkan dogmatisme agama, tidak mengajarkan ilmu pengetahuan, dan hanya mencetak lulusan yang kaku dan tidak kreatif.

Pembentukan Akhlak Islami

Pembentukan akhlak Islami merupakan salah satu tujuan utama pendidikan Islam. Akhlak Islami adalah akhlak yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, amanah, toleransi, dan sebagainya.

Pembentukan akhlak Islami di sekolah Islam dilakukan melalui berbagai pendekatan, antara lain:

Pendidikan agama 

Pendidikan agama merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah Islam. Mata pelajaran ini mengajarkan siswa tentang nilai-nilai Islam dan bagaimana menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

KBM dan Ekstrakurikuler 

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan akhlak siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan akhlak siswa antara lain:

  • Pramuka: Pramuka mengajarkan siswa tentang kedisiplinan, kerja sama, dan tanggung jawab.
  • Rohis: Rohis mengajarkan siswa tentang nilai-nilai Islam dan bagaimana mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
  • Olahraga: Olahraga mengajarkan siswa tentang sportivitas, kejujuran, dan pantang menyerah.
  • Pola pembiasaan: Pola pembiasaan merupakan salah satu cara yang efektif untuk membentuk akhlak siswa. Pola pembiasaan yang dapat diterapkan di sekolah Islam antara lain:
  • Shalat berjamaah: Shalat berjamaah mengajarkan siswa tentang pentingnya disiplin, kerjasama, dan kebersamaan.
  • Membaca Al-Qur’an: Membaca Al-Qur’an mengajarkan siswa tentang nilai-nilai Islam dan bagaimana menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
  • Bersikap sopan santun: Sikap sopan santun mengajarkan siswa tentang pentingnya menghormati orang lain.

Menjawab Stigma Negatif

Sekolah Islam memiliki berbagai keunggulan dalam pembentukan akhlak siswa, antara lain:

Pembelajaran agama yang lebih intensif: 

Sekolah Islam memiliki waktu pembelajaran agama yang lebih banyak dibandingkan sekolah umum. Hal ini memungkinkan sekolah Islam untuk mengajarkan siswa tentang nilai-nilai Islam secara lebih mendalam.

Pendekatan pendidikan yang holistik:

Pendidikan di sekolah Islam tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik. Hal ini memungkinkan sekolah Islam untuk membentuk akhlak siswa secara menyeluruh.

Lingkungan sekolah yang kondusif:

Sekolah Islam memiliki lingkungan sekolah yang kondusif untuk membentuk akhlak siswa. Hal ini karena sekolah Islam memiliki aturan yang tegas dan lingkungan yang Islami.

Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, sekolah Islam memiliki peran penting dalam pembentukan akhlak siswa. Sekolah Islam dapat mencetak generasi muda yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, dan memiliki ilmu pengetahuan.

Sekolah Islam merupakan salah satu alternatif pendidikan yang dapat dipilih oleh orang tua untuk membentuk akhlak siswa. Sekolah Islam memiliki berbagai keunggulan dalam pembentukan akhlak siswa, sehingga dapat menjawab stigma negatif yang kerap kali dialamatkan kepadanya.

Daftarkan Buah Hati anda di Sekolah Islam Yaumi Fatimah

Melalui Link dibawah ini

Anak diperintahkan sholat sejak usia berapa?

Anak diperintahkan sholat sejak usia berapa?

Dalam Islam, anak diperintahkan untuk mulai melaksanakan sholat (salat) pada usia tertentu. Namun, ada perbedaan pendapat di antara ulama tentang usia yang tepat untuk memulai kewajiban sholat ini. Umumnya, banyak ulama menyatakan bahwa anak perlu diajarkan dan diarahkan untuk melaksanakan sholat pada usia tujuh tahun. Pada usia ini, anak seharusnya sudah mulai diajarkan tentang pentingnya sholat, gerakan-gerakan dalam sholat, dan tata cara pelaksanaannya.

Beberapa hadis dan petunjuk Nabi Muhammad SAW juga menyoroti pentingnya mengajarkan sholat kepada anak-anak. Sebagai contoh, dalam beberapa riwayat, Nabi menyatakan bahwa anak-anak perlu diajarkan sholat pada usia tujuh tahun, dan orang tua dianjurkan untuk mendisiplinkan anak-anak mereka terkait kewajiban sholat pada usia sembilan tahun.

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مُرُوا الصَّبِيَّ بِالصَّلَاةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِينَ ، وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِينَ فَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا

Artinya: Nabi Muhammad bersabda, perintahkan anak untuk melaksanakan shalat saat menginjak usia tujuh tahun, dan hukumlah jika mereka meninggalkan shalat saat memasuki usia sepuluh tahun.

Dalam Syarah Abi Dawud berjudul Aunul Ma’bud menafsirkan redaksi di atas sebagai perintah yang dibebankan kepada orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya shalat. Ini artinya orang tua dibebani tugas untuk mengajarkan anak-anaknya tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan shalat di usia tujuh tahun. Sebab pintu pertama anak-anak bisa mengenal shalat adalah melalui bimbingan dan arahan orang tua.

Penting untuk dicatat bahwa pendekatan yang diterapkan dalam mengajarkan sholat kepada anak dapat bervariasi tergantung pada perkembangan individu anak. Beberapa anak mungkin menunjukkan minat dan kesiapan lebih awal, sementara yang lain mungkin membutuhkan waktu lebih lama. Oleh karena itu, pendekatan yang lembut, penuh pengertian, dan memberikan pemahaman tentang nilai-nilai keagamaan adalah kunci dalam mengajarkan sholat kepada anak

di sekolah islam Yaumi fatimah menggunakan Metode Habbit Forming pembiasaan anak sholat berjamaah sejak usia dini

“Diawali dengan iqomah, dan imam memimpin kami. ( Petugas dijadwalkan). Kami sholat secara khusyuk dengan bacaan dilafalkan sebagai pembelajaran. Utk teman yg baligh mengikuti jamaah di masjid. Memahami sholat khusuk sesuai tahapan usia”

Mendidik anak untuk sholat merupakan tanggung jawab bersama dari orang tua, keluarga, dan masyarakat dalam konteks umum. Berikut adalah pihak-pihak yang berperan dalam mendidik anak tentang sholat:

  • Orang Tua:
    • Peran Orang Tua: Orang tua memiliki peran sentral dalam mendidik anak untuk sholat. Mereka bertanggung jawab memberikan contoh baik dengan melaksanakan sholat secara teratur dan mengajarkan anak-anaknya tentang pentingnya sholat.
    • Pendekatan Lembut: Orang tua perlu mengambil pendekatan yang lembut dan pengertian saat mengajarkan sholat kepada anak-anak. Menggunakan pendekatan yang positif dan memberikan dorongan akan membantu anak merasa nyaman dan bersemangat dalam melaksanakan sholat.
  • Keluarga dan Lingkungan Sosial:
    • Dukungan Keluarga: Anggota keluarga lainnya juga dapat memberikan dukungan dan contoh yang positif dalam melaksanakan sholat. Ini menciptakan lingkungan di mana sholat dianggap sebagai bagian alami dari kehidupan sehari-hari.
    • Komunitas dan Masjid: Lingkungan masyarakat, terutama masjid, dapat menjadi sumber pendidikan dan dukungan. Kegiatan keagamaan, kajian, dan program-program di masjid dapat memberikan pengalaman positif dan memperkuat nilai-nilai keagamaan.
  • Pendidikan Islam di Sekolah:
    • Pendidikan Formal: Sekolah Islam atau lembaga pendidikan agama Islam dapat memberikan kontribusi dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman lebih lanjut tentang sholat. Guru agama dan kurikulum keagamaan di sekolah juga berperan dalam membentuk pemahaman agama anak-anak.
  • Media Pendidikan:
    • Media Islami: Media seperti buku, video, dan aplikasi Islami dapat menjadi sumber pembelajaran tambahan. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan anak-anak tentang tata cara sholat, arti bacaan dalam sholat, dan nilai-nilai keagamaan.
  • Komunikasi dan Diskusi:
    • Komunikasi Terbuka: Penting untuk membuka saluran komunikasi antara orang tua dan anak tentang sholat. Diskusi terbuka tentang arti dan manfaat sholat, serta menjawab pertanyaan anak, dapat memperkuat pemahaman dan kepatuhan mereka terhadap sholat.
  • Pendekatan yang Positif:
    • Pujian dan Dorongan: Memberikan pujian dan dorongan ketika anak melaksanakan sholat dengan baik dapat meningkatkan motivasi dan keinginan mereka untuk terus melaksanakan sholat.

Melalui kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak ini, anak-anak dapat tumbuh dengan pemahaman yang kokoh tentang nilai-nilai keagamaan dan pentingnya melaksanakan sholat dalam kehidupan sehari-hari.

Ayah Bunda harus tau Poin Poin penting Parenting Anak

Ayah Bunda harus tau Poin Poin penting Parenting Anak

Parenting adalah tugas yang kompleks dan penuh tanggung jawab dalam mendidik dan merawat anak-anak. Berikut adalah beberapa poin penting dalam parenting anak:

Cinta dan Dukungan

Cinta dan dukungan tanpa syarat adalah dasar dari parenting yang sehat. Anak perlu merasa dicintai dan diterima apa adanya.

Komunikasi yang Terbuka

Komunikasi yang baik adalah kunci untuk memahami kebutuhan, kekhawatiran, dan harapan anak. Dengarkan dengan penuh perhatian dan ajukan pertanyaan terbuka.

Pendidikan 

Memberikan pendidikan yang berkualitas adalah tanggung jawab orang tua. Ini mencakup baik pendidikan formal maupun nilai-nilai moral dan etika.

Pengembangan Karakter

Bantu anak mengembangkan karakter yang baik, seperti kejujuran, empati, tanggung jawab, dan kerendahan hati.

Keterlibatan dalam Kehidupan Anak

Ikut serta dalam kehidupan anak, seperti aktivitas sekolah, olahraga, dan hobi mereka, dan berikan dukungan yang mereka butuhkan.

Pengaturan Batasan

Penting untuk menetapkan batasan yang sehat untuk perilaku anak. Ini membantu mereka memahami konsep tanggung jawab dan akibat.

Kepedulian Kesehatan Fisik dan Mental: 

Pastikan anak mendapatkan perawatan kesehatan yang baik, termasuk makanan sehat, olahraga, dan dukungan untuk kesehatan mental mereka.

Model Perilaku Positif: 

Jadilah contoh yang baik dalam perilaku dan sikap. Anak sering meniru apa yang mereka lihat dari orang tua.

Dorong Kemandirian 

Berikan kesempatan kepada anak untuk mengambil inisiatif dan membuat keputusan, yang membantu mereka belajar mandiri.

Bentuk Rutinitas yang Konsisten

Rutinitas yang konsisten memberikan anak perasaan keamanan dan keteraturan.

Toleransi dan Penghargaan terhadap Perbedaan

Ajarkan anak untuk menghargai perbedaan dalam budaya, agama, dan pandangan dunia.

Penanganan Konflik

 Ajarkan cara menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat dan hormat terhadap orang lain.

Bimbing dalam Pengambilan Keputusan

Dorong anak untuk mengambil keputusan yang baik dan memberikan dukungan dalam proses pembelajaran.

Keamanan Digital 

Ajarkan anak tentang penggunaan internet yang aman dan sehat. Pantau aktivitas online mereka untuk melindungi dari risiko online.

Penghargaan dan Hukuman yang Seimbang

Gunakan sistem penghargaan dan hukuman yang seimbang sebagai konsekuensi atas perilaku anak.

Pentingnya Kualitas Waktu Bersama

Berikan waktu berkualitas dengan anak, tanpa gangguan dari perangkat elektronik atau pekerjaan.

Pendekatan yang Responsif 

Responsif terhadap kebutuhan dan perasaan anak. Ini membantu mereka merasa didengar dan dipahami.

Pendidikan Keuangan

Ajarkan anak tentang manajemen keuangan dan pentingnya tabungan.

Keamanan Lingkungan

Pastikan bahwa lingkungan di rumah aman dan mendukung pertumbuhan anak.

Perhatikan Perkembangan Anak 

 Perhatikan perkembangan fisik, sosial, emosional, dan akademik anak. Ini membantu Anda memberikan dukungan yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka.

Berkembang Bersama

Ingatlah bahwa parenting adalah proses belajar yang berkelanjutan. Selalu cari cara untuk meningkatkan kemampuan parenting Anda.

Setiap anak adalah unik, dan setiap keluarga memiliki dinamika yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan merespon kebutuhan individual anak Anda dalam konteks keluarga Anda sendiri. Dengan komitmen, kesabaran, dan cinta, Anda dapat membimbing anak Anda menuju perkembangan yang sehat dan bahagia.