KOLOM PAK JAT.
AQIDAH ISLAM dimulai dari pemahaman yang utuh atas “ Iyyaaka na’budu, wa iyyaaka nastain – Hanya kepada Mu kami ber ibadah, dan hanya kepada Mu kami mohon pertolongan “ Q.S. 1 : 4. Maka BERIBADAH, mutlak harus hanya kepada Allah, tidak boleh kepada yang lain, atau Allah plus yang lain. Dan MOHON PERTOLONGAN secara ghoib mutlak hanya kepada Allah, karena pertolongan yang sifatnya lahiriah ditoleransi BOLEH kepada yang selain mahkluk dan sifatnya HANYA PERANTARA. Sebab dari segala sebab pertolongan tetap hanya kepada Allah.
Kemudian permasalahan aqidah meluas ke urusan kehidupan manusia , maka :
- Yang dorongannya ghoib, mutlak hanya kepada Allah, tidak boleh ada peran mahkluk. Inilah yang digariskan didalam Aqidah ULUHIYAH – Bahwa Allah lah ILAH kita. Maka praktek kehidupannya adalah IBADAH ( taalluh), bahwa didalam urusan ibadah mutlak hanya mengikuti arahan Allah, yang ditunjukan Rasulullah dan dipraktekkan sahabat. Stop hanya sampai disini kita hanya boleh menjalankan. Petunjuk setelahnya berpotensi bid’ah, bahkan syirik. Maka siapapun orangnya atau apapun statusnya tidak memiliki HAK ILAHIAH untuk merumuskan ibadah dengan kehendak sendiri, sedangkan para Imam Mazhab jelas merumuskan kaidah ber agama dengan merujuk kepada Al Qur’an, Sunnah dan Sunnah para sahabat yang dikenal dengan Qiyas dan Ijma’, namun coba digali didalam masalah ibadah, pada masalah apa belum terumuskan ?, kecuali memang berkehendak menciptakan PENYIMPANGAN.
- Yang doronganya lahiriyah, didalam penciptaan – pengaturan – penguasaan dan lain-lain maka secara JIWA RAGA hanya boleh kepada Allah ta’ala. Inilah yang digariskan didalam aqidah RUBUBIYAH, bahwa segala kegiatan manusia yang dorongannya lahiriyah, maka kepatuhan JIWA RAGA hanya boleh kepada Allah ta’ala, artinya kepatuhan RAGA saja tidak masalah, seperti kepatuhan kepada orang tua, kepatuhan mengikuti resep dokter, kepatuhan menjalankan kendaraan sesuai petunjuk dealer dll, asal tidak bertentangan dengan petunjuk Allah dan Rasulullah. Maka didalam menetapkan hukum misalnya tidak ada hak manusia merumuskan sendiri dengan pikiran dan kira kira sendiri, namun WAJIB merujuk kepada Al Qur’an dan Sunnah serta praktek para sahabat untuk kemudian dirumuskan dengan bahasa hokum / bahasa baku yang tidak menyimpang dari kaidah Al Qur’an dan Sun
- Yang dorongannya potensi KETUNDUKAN sebagai hamba atas kebesaran dan kemuliaan Allah subhanallahu wata’ala, didalam ASMA’ DAN SIFAT Nya. Menjadikan kita sebagai hamba atau dalam bahasa lugasnya adalah sebagai BUDAK Allah menjadikan kita hidup dengan penuh ke hati hatian. Tidak ada hak mahluk merumuskan sendiri kaidah memahami Allah didalam Asma dan Sifatnya kecuali dengan petunjuk Al Quran dan Sunah, sehingga misalnya memaknai Allah BERSEMAYAM di atas Arsy, tidak boleh diartikan KEKUASAAN, tetapi tetap Allah bersemayam, sedang bersemayamnya bagaimana ? karena tidak ada keterangan lebih lanjut dari Al Quran dan Sunnah cukup kita katakan “ Laisa kamistlihi syai’un “.
Inilah kunci resep aqidah didalam Islam, yang bisa dipraktekan didalam keadaan yang bagaimanapun juga, maka Aqidah yang mendasari laku hidup hanya sekedar PERCAYA kepada Allah akan menjadi rancu karena tidak bisa mendasari laku hidup manusia, apalagi setelah dihadapkan kenyataan bahwa IBLIS juga PERCAYA kepada Allah, dan jatuhnya Iblis karena tidak mau menerima perintah Allah untuk sujud kepada Adam, bukan sujud kepada Allah.
JADI konsekwensi Hamba/ budak kepada Tuhannya jelas.
BERBEDA dengan ideology lainnya,
KOMUNIS, dari bahasa latin COMMUNIS, bahasa Inggris Common – Universal, ialah ideology yang berkenaan dengan filosofi politik social dan ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat Komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan KEPEMILIKAN BERSAMA alat produksi dan tidak adanya kelas social pemilikan harta dan lain-lain, dengan ciri :
- Mengajarkan teori PERTENTANGAN KELAS, proletar melawan tuan tanah, melawan pemilik alat produksi yang dianggap kapitalis dan lain-lain.
- Salah satu doktrinnya adalah REVOLUSI TIADA HENTI
- Menegakkan DIKTATOR PROLETARIAT yang bertugas membersihkan kelas.
- Menganut system politik SATU PARTAI, sehingga partai lawan tiada ampun untuk dilumpuhkan
- Akhirnya negara dan hukum tidak diperlukan didalam Negara komunis.
- Pada masa transisi maka melalui dictator proletariat seluruh hak milik pribadi dihapuskan, dan diambil alih Negara selanjutnya dibawah kontrol Negara.
- Perubahan itu harus dilakukan secara REVOLUSI.
Maka bagaimana ketenangan akan dicapai oleh apa yang disebut Komunis ?
Pada akhirnya juga mengarah kepada kehidupan keagamaan, karena didalam sistem Islam PEMILIKAN PRIBADI itu diakui dan diperkenan. Sistem kelas juga ada mereka yang TAQWA, mereka yang munafiq, mereka yang kafir, Yang ini akan menimbulkan BENTROK dengan ideology komunis, sampai akhirnya komunis pun tidak segan MENGHABISI orang beragama. Apalagi ada pernyataan Karl Mrx “ Agama itu CANDU bagi masyarakat “. Demikian juga pernyataan TAN MALAKA didepan konferensi komunis internasional : “ Yaa…., saya katakan DIDEPAN TUHAN saya adalah Muslim, tetapi ketika didepan banyak orang saya BUKAN MUSLIM karena Tuhan mengatakan bahwa banyak Iblis diantara manusia “.
Sehingga tidak mengherankan dimana mana orang beragama lebbih lebih Islam DIHAJAR HABIS dinegeri ber ideologi komunis. Tidak heran seperti BUKHORO tempat kelahiran IMAM BUCHORI akhirnya muslim habis dibabat Uni Sovyet, yang Alhamdulillah sekarang berdiri sendiri menjadi Negara Uzbekistan.
Bagaimana dengan Ideologi lainnya ?, KAPITALIS ? misalnya yang menjadikan keserakahan menjarah kekayaan menyebabkan tidak tanggung tanggung dan tidak malu malu untuk MENJAJAH menjadi IMPERIALIS. Lihatlah kasus keserakahan VOC yang sekarang dilanjutkan oleh para anteknya, sehingga kekayaan Indonesia hanya dimiliki oleh tidak kurang dari 200 orang atau lembaga yang menguasai lebih dari 90 % harta kekayaan di Indonesia.
Bagaimana dengan Indonesia ?, silakan bingung sendiri ketika kita amati PANCASILA dimana sendi–sendi nya banyak dikoyak justru oleh para penguasanya, dengan memakai alat undang–undang dari BELANDA diantaranya KUHP yang sama persis dengan Belanda, sehingga terjadilah kenyataan sekarang bagaimana harta kekayaan Indonesia 95 % dikuasai Asing dan Aseng, sedangkan 5 % dikuasai pribumi, jangan heran tanah di Indonesia 0,2 % penduduk asing dan Aseng menguasai 75 % tanah, bahkan di Jakarta 86 % tanah dikuasai hanya oleh 0,1 % penduduk, artinya apa ?, maka dengan ideology DEMOKRASI yang tidak ada disebut di preambul UUD45 maupun di PANCASILA orang asing dan aseng mudah sekali merebut kekuasaan apapun dengan landasan KEUANGAN YANG MAHA KUASA, dengan system pemilu SOGOKAN, yang budaya ini merajalela sudah tidak mungkin lagi terkendali, sedangkan jika ada pejabat yang kurang DIRIDLOI asing maupun aseng tinggal dilakukan OTT – operasi Tangkap Tangan – toh semua pejabat memang melakukannya ?
Maka melepaskan diri dari jerat Ideologi yang aneka warna, kuatkan AQIDAH putra putri kita. Dengan terus menerus melakukan kajian Al Quran dan Sunah, yang in sya Allah akan mengikis ideology SEKULER – La Diniyah baik Komunis maupun Kapitalis, dan akan memurnika Ideologi PANCASILA seperti yang menjadi cita cita luhur para pendiri bangsa, didalam lapangan politik dengan ideology “ Kerakyatan yang dipimpin oleh HIKMAH KEBIJAKSANAAN dalam PERMUSYAWARATAN KEADILAN “, Hikmah adalah kebenaran tertinggi, kita panggil seluruh anak bangsa yang beragama yang berketuhanan Yang maha Esa, mari kita musyawarahkan mana DASAR agamamu dalam lapangan ini lapangan itu, untuk kemudian dirumuskan menjadi undang undang nasional, karena KEBIJAKSANAAN maka kita harus menerapkan kebenaran tertinggi dengan Bijaksana.
SEKARANG ?, betapa kacaunya ideology Pancasila, yang di Undang undang Dasar pun sudah di rubah didalam urusan kepemimpinan dari mulai ORANG INDONESIA ASLI DAN BERGAMA ISLAM untuk seorang calon presiden, menjadi hanya cukup ber KTP Indonesia. Tentu mengerikan untuk masa yang akan datang ketika sumber sumber kekayaan dengan bekerja sama dengan penguasa sudah dikuasai Asing dan Aseng, maka kita sebagai PRIBUMI – yang sudah tidak diperbolehkan menggunakan istilah ini didalam undang undang – akan tinggal gigit jari melihat sepak terjang Asing dan Aseng yang semakin NGGEGIRISI………..
KECUALI KITA MEMILIKI AQIDAH ISLAM YANG KUAT.
Bagaimana dengan anda ?