Liburan telah Tiba
Jangan lupa tetap sholat saat liburan dimanapun tempatnya bahkan saat diperjalanan juga bisa shalat, Tata cara sholat di perjalanan bisa dilakukan dalam kendaraan maupun luar kendaraan seperti sholat jamak dan qasar.
Apa Hukum Sholat Wajib di Atas Kendaraan?
Ketahui terlebih dahulu untuk hukum sholat wajib yang dilakukan di atas kendaraan menurut Islam. Ilmu ini perlu dipelajari bahkan sebelum melakukan perjalanan jauh.
Pasalnya, hukum shalat wajib diatas kendaraan hukumnya adalah diperbolehkan.
Hal tersebut dikarenakan, Rasulullah juga pernah melaksanakan sholat sewaktu perjalanan di atas kendaraan.
Terbukti dari hadis riwayat Bukhari yaitu “Nabi Muhammad SAW, sholat sunnah saat sedang berkendara dan tidak menghadap ke kiblat”.
Memang boleh untuk melaksanakan sholat di atas kendaraan selama perjalanan namun tetap diperhatikan pada tata cara sholat yang benar. Syarat diperbolehkannya situasi ini adalah jika memenuhi halangan yang sudah diatur dalam Islam.
Contohnya saja seperti kendaraan tidak berhenti selama memasuki waktu sholat karena perjalanan yang panjang.
Bahkan, saat macet dan kendaraan tidak bergerak sama sekali dan akan memunginkan waktu sholat terlewat maka juga diperbolehkan.
Syarat Diperbolehkannya Shalat dalam Kendaraan di Perjalanan
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa sholat di dalam kendaraan memang diperbolehkan namun dengan kondisi tertentu.
Apabila memungkinkan untuk bisa berhenti dan mencari tempat sholat maka alangkah lebih baiknya untuk bisa melaksanakan sholat terlebih dahulu.
Dan jika tidak memungkinkan waktu tersebut maka syarat-syarat yang diperbolehkan untuk sholat di dalam kendaraan, yaitu:
- Terjebak di Kendaraan
Kondisi yang pertama adalah posisi kendaraan tidak bisa berhenti atau bahkan tidak bisa menepi karena macet.
kondisi saat tidak bisa berhenti seperti kereta api yang melakukan perjalanan berjam-jam. Hal ini memungkinkan untuk bisa sholat di dalam kendaraan
- Menemukan Pemberhentian
Sebenarnya masih dalam kondisi yang pertama, dimana tidak ada tempat pemberhentian. Namun, kondisi ini bisa dikarenakan juga meskipun ada rest area namun untuk tempatnya tidak aman dan tidak layak untuk sholat. Jadi, pada kondisi tempat yang tidak layak untuk sholat bisa dilakukan di dalam kendaraan. Akan tetapi, saat kondisi bisa menemukan tempat pemberhentian ada baiknya untuk sholat menghadap ke kiblat dengan begitu sholat akan lebih afdol meskipun sambil duduk.
- Bersuci Terlebih Dahulu
Jika sudah mendapatkan pencerahan seperti di atas untuk posisi dan letak tata cara sholat di perjalanan. Selanjutnya adalah bersuci yang diwajibkan sebelum melakukan sholat. Bersuci memang hukumnya wajib untuk bisa menghilangkan hadas kecil.
Tata Cara Sholat di Perjalanan yang Jauh dan Lama
Melakukan perjalanan memang bukan hal yang membebaskan umat Islam dari sholat. Akan tetapi, tetap saja diberikan keringanan untuk bisa menunaikan ibadah sholat ini.
Agar lebih paham maka simak pembahasan mengenai tata cara sholat dalam perjalanan.
Akan tetapi, untuk bisa melaksanakan sholat maka harus bersuci terlebih dahulu. Jika dimungkinkan untuk wudhu maka bisa langsung menggunakan air, sedangkan saat tidak ada air maka bisa menggunakan tata cara tayamum.
Posisi yang dibolehkan untuk sholat di kendaraan adalah dengan posisi duduk karena akan membuat sholat menjadi mudah dilaksanakan. Kemudian, untuk langkah-langkahnya bisa melihat pada poin di bawah ini:
Dalam posisi duduk bacalah niat sholat bersama dengan takbiratul ihram.
Tangan bersedekap dengan posisi masih duduk dan bacalah doa iftitah, surat Al-Fatihah, dan surat pendek.
Setelah itu, gerakan rukuk dilakukan dengan posisi duduk dengan badan dibungkukkan sedikit., baca do’a rukuk.
Lalu, lakukan i’tidal dengan bacaan yang benar, posisikan punggung lurus dan masih dalam posisi duduk.
Gerakan selanjutnya adalah sujud yang dapat dilakukan pada posisi badan dibungkukkan lebih rendah dari posisi rukuk yang sudah dilakukan, baca do’a sujud.
Setelah itu, untuk gerakan duduk di antara dua sujud dengan duduk sempurna dan membaca do’a.
Lakukan gerakan sujud seperti sebelumnya yang sudah dilakukan. Dan lakukan untuk gerakan-gerakan yang sudah dijelaskan untuk diulangi pada rakaat yang sesuai dengan waktu sholat.
Lalu, untuk tahiyat akhir bisa duduk dengan posisi sempurna dan meletakkan kedua tangan di lutut dan membaca do’a duduk tahiyat akhir.
Akhiri sholat dengan menoleh ke kanan dan kiri dengan mengucapkan salam.
Gerakan sholat yang dilakukan di atas sebenarnya tinggal disesuaikan pada jumlah rakaat pada waktu sholat.
Dan bisa dilaksanakan jika memang tidak memungkinkan untuk keluar dari kendaraan karena sesuatu hal yang melewati waktu sholat.