Manfaat Memiliki Anak Shalih

Manfaat Memiliki Anak Shalih

Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan:

ولا يزال الولد الصالح يستغفر لأبيه،حتى يُغفر له، ثم ترفع درجته في الجنة

🛍️Anak yang shalih akan senantiasa memintakan ampunan untuk bapaknya sampai dia (bapaknya) diampuni oleh Allah dan diangkat derajatnya di dalam surga.

📚Syarh Al-Washiyyah as-Sughra 131.

Memiliki anak shalih, yang bermakna memiliki anak yang taat kepada Allah, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab, memberikan berbagai manfaat positif baik di dunia maupun di akhirat. Berikut adalah beberapa manfaat memiliki anak shalih:

Doa sebagai Amal Jariyah

   – Anak shalih yang taat kepada Allah menjadi amal jariyah bagi orangtua. Setiap kebaikan dan amal perbuatan anak shalih akan terus mengalir pahalanya kepada orangtua, bahkan setelah mereka meninggal dunia.

Penyokong di Dunia dan Akhirat

   – Anak shalih adalah dukungan dan bantuan bagi orangtua di dunia ini. Mereka bisa menjadi penyokong emosional, moral, dan bahkan finansial. Di akhirat, keberadaan anak shalih dapat menjadi penolong dan penengah bagi orangtuanya.

Ketentraman Hati Orangtua

   – Keberadaan anak shalih memberikan ketentraman dan kebahagiaan hati bagi orangtua. Melihat anak yang taat kepada Allah dan berakhlak baik menjadi sumber kebahagiaan dan kebanggaan.

Dakwah Melalui Keluarga

   – Anak shalih dapat menjadi agen dakwah melalui tindakan dan perilakunya yang baik. Keluarga yang hidup sesuai dengan ajaran Islam dapat memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar.

Penghalang dari Kesulitan di Akhirat

   – Anak shalih dapat menjadi penghalang bagi orangtuanya dari azab dan kesulitan di akhirat. Dalam hadis, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa anak shalih adalah salah satu bentuk perlindungan dari api neraka.

Peningkatan Kualitas Keluarga

   – Kehadiran anak shalih dapat meningkatkan kualitas dan keharmonisan keluarga. Mereka membawa keberkahan dan keharmonisan dalam rumah tangga.

Warisan Kebaikan

   – Anak shalih adalah warisan kebaikan bagi orangtua. Mereka melanjutkan perjuangan orangtua dalam mendidik generasi yang taat kepada Allah.

Pengajaran Nilai-nilai Moral

   – Anak shalih dapat menjadi teladan bagi saudara-saudaranya dan orang-orang di sekitarnya. Mereka dapat menjadi sumber inspirasi untuk mengikuti nilai-nilai moral dan etika yang baik.

Doa dari Anak Shalih

   – Anak shalih yang berbakti kepada orangtua seringkali mendoakan kebaikan untuk orangtua mereka. Doa anak shalih memiliki kekuatan besar di sisi Allah.

Pahala Sedekah Jariyah

    – Setiap amal kebaikan yang diajarkan dan diterapkan oleh anak shalih dapat menjadi sumber pahala sedekah jariyah bagi orangtua dan keluarga.

Pelanjut Membangun Umat

    – Anak shalih dapat menjadi generasi penerus yang membawa misi membangun umat dan memperjuangkan nilai-nilai Islam.

Memiliki anak shalih bukan hanya kebahagiaan di dunia, tetapi juga investasi besar untuk kehidupan di akhirat. Oleh karena itu, mendidik anak dengan nilai-nilai agama dan etika yang baik sangatlah penting.

Cara Shalat di Perjalanan

Cara Shalat di Perjalanan

Liburan telah Tiba

Jangan lupa tetap sholat saat liburan dimanapun tempatnya bahkan saat diperjalanan juga bisa shalat, Tata cara sholat di perjalanan bisa dilakukan dalam kendaraan maupun luar kendaraan seperti sholat jamak dan qasar. 

Apa Hukum Sholat Wajib di Atas Kendaraan? 

Ketahui terlebih dahulu untuk hukum sholat wajib yang dilakukan di atas kendaraan menurut Islam. Ilmu ini perlu dipelajari bahkan sebelum melakukan perjalanan jauh.

Pasalnya, hukum shalat wajib diatas kendaraan hukumnya adalah diperbolehkan. 

Hal tersebut dikarenakan, Rasulullah juga pernah melaksanakan sholat sewaktu perjalanan di atas kendaraan.

Terbukti dari hadis riwayat Bukhari yaitu “Nabi Muhammad SAW, sholat sunnah saat sedang berkendara dan tidak menghadap ke kiblat”. 

Memang boleh untuk melaksanakan sholat di atas kendaraan selama perjalanan namun tetap diperhatikan pada tata cara sholat yang benar. Syarat diperbolehkannya situasi ini adalah jika memenuhi halangan yang sudah diatur dalam Islam. 

Contohnya saja seperti kendaraan tidak berhenti selama memasuki waktu sholat karena perjalanan yang panjang.

Bahkan, saat macet dan kendaraan tidak bergerak sama sekali dan akan memunginkan waktu sholat terlewat maka juga diperbolehkan.

Syarat Diperbolehkannya Shalat dalam Kendaraan di Perjalanan

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa sholat di dalam kendaraan memang diperbolehkan namun dengan kondisi tertentu.

Apabila memungkinkan untuk bisa berhenti dan mencari tempat sholat maka alangkah lebih baiknya untuk bisa melaksanakan sholat terlebih dahulu.

Dan jika tidak memungkinkan waktu tersebut maka syarat-syarat yang diperbolehkan untuk sholat di dalam kendaraan, yaitu:

  1. Terjebak di Kendaraan

Kondisi yang pertama adalah posisi kendaraan tidak bisa berhenti atau bahkan tidak bisa menepi karena macet.

kondisi saat tidak bisa berhenti seperti kereta api yang melakukan perjalanan berjam-jam. Hal ini memungkinkan untuk bisa sholat di dalam kendaraan

  1. Menemukan Pemberhentian

Sebenarnya masih dalam kondisi yang pertama, dimana tidak ada tempat pemberhentian. Namun, kondisi ini bisa dikarenakan juga meskipun ada rest area namun untuk tempatnya tidak aman dan tidak layak untuk sholat. Jadi, pada kondisi tempat yang tidak layak untuk sholat bisa dilakukan di dalam kendaraan. Akan tetapi, saat kondisi bisa menemukan tempat pemberhentian ada baiknya untuk sholat menghadap ke kiblat dengan begitu sholat akan lebih afdol meskipun sambil duduk.  

  1. Bersuci Terlebih Dahulu

Jika sudah mendapatkan pencerahan seperti di atas untuk posisi dan letak tata cara sholat di perjalanan. Selanjutnya adalah bersuci yang diwajibkan sebelum melakukan sholat. Bersuci memang hukumnya wajib untuk bisa menghilangkan hadas kecil. 

Tata Cara Sholat di Perjalanan yang Jauh dan Lama

Melakukan perjalanan memang bukan hal yang membebaskan umat Islam dari sholat. Akan tetapi, tetap saja diberikan keringanan untuk bisa menunaikan ibadah sholat ini.

Agar lebih paham maka simak pembahasan mengenai tata cara sholat dalam perjalanan. 

Akan tetapi, untuk bisa melaksanakan sholat maka harus bersuci terlebih dahulu. Jika dimungkinkan untuk wudhu maka bisa langsung menggunakan air, sedangkan saat tidak ada air maka bisa menggunakan tata cara tayamum. 

Posisi yang dibolehkan untuk sholat di kendaraan adalah dengan posisi duduk karena akan membuat sholat menjadi mudah dilaksanakan. Kemudian, untuk langkah-langkahnya bisa melihat pada poin di bawah ini:

Dalam posisi duduk bacalah niat sholat bersama dengan takbiratul ihram. 

Tangan bersedekap dengan posisi masih duduk dan bacalah doa iftitah, surat Al-Fatihah, dan surat pendek.

Setelah itu, gerakan rukuk dilakukan dengan posisi duduk dengan badan dibungkukkan sedikit., baca do’a rukuk. 

Lalu, lakukan i’tidal dengan bacaan yang benar, posisikan punggung lurus dan masih dalam posisi duduk.

Gerakan selanjutnya adalah sujud yang dapat dilakukan pada posisi badan dibungkukkan lebih rendah dari posisi rukuk yang sudah dilakukan, baca do’a sujud. 

Setelah itu, untuk gerakan duduk di antara dua sujud dengan duduk sempurna dan membaca do’a.

Lakukan gerakan sujud seperti sebelumnya yang sudah dilakukan. Dan lakukan untuk gerakan-gerakan yang sudah dijelaskan untuk diulangi pada rakaat yang sesuai dengan waktu sholat. 

Lalu, untuk tahiyat akhir bisa duduk dengan posisi sempurna dan meletakkan kedua tangan di lutut dan membaca do’a duduk tahiyat akhir. 

Akhiri sholat dengan menoleh ke kanan dan kiri dengan mengucapkan salam. 

Gerakan sholat yang dilakukan di atas sebenarnya tinggal disesuaikan pada jumlah rakaat pada waktu sholat.

Dan bisa dilaksanakan jika memang tidak memungkinkan untuk keluar dari kendaraan karena sesuatu hal yang melewati waktu sholat.